Bikin Merinding, Manusia Ditelan Batu Hingga Pertempuran dengan Naga, Berikut 7 Legenda dari Aceh

Bikin Merinding, Manusia Ditelan Batu Hingga Pertempuran dengan Naga, Berikut 7 Legenda dari Aceh

Legenda Batu Belah dari Aceh-istimewa-raselnews.com

BACA JUGA:162 JCH Seluma Berangkat 11 Juni 2023

BACA JUGA:Terendam Banjir, Puluhan Hektar Tanaman di Bunga Mas Gagal Panen

5. Kisah Banta Barensyah

Pada zaman dahulu hiduplah janda tua dan anak laki-lakinya yang mulai beranjak dewasa.

Mereka hidup sangat kekurangan, saudara mereka saudagar kaya raya namun sangat pelit.

Melihat kondisinya yang hidup kesusahan, maka Banta berniat untuk melamar sang putri Terus Mata yang sedang mengadakan sayembara.

Dia berfikir hidupnya akan jauh lebih layak jika menikahi keluarga kerajaan. Maka dia meminta izin sang ibu untuk mencari kain tenun emas dan suasa.

BACA JUGA:9 Sekolah Terbaik di Kota Palembang Berdasarkan Nilai UTBK 2022

BACA JUGA:Mencuci di Sungai, Ibu dan Anak di Diterkam Buaya

Akhirnya Banta pergi bermodalkan daun talas dan suling. Kedua benda itu sangat bermanfaat baginya.

Daun talas dia jadikan pengganti perahu, sedangkan alunan musik indah dari suling menggantikan fungsi uang. Hingga Banta berhasil mendarat di desa pembuat tenun.

Dia mencari ke seluruh penenun, namun tidak ada yang bisa memberikannya karena tidak memproduksi.

Satu-satunya yang memiliki barang tersebut adalah kepala desa setempat. Banta membayar barang yang dia inginkan dengan alunan indah dari suling miliknya. Kini benda tersebut sudah menjadi milik Banta.

BACA JUGA:JANGAN SOMBONG! Meski Banyak Uang, 5 Shio ini Mudah Jatuh Miskin

BACA JUGA:3 Bulan Tertimbun Reruntuhan, Begini Kondisi Pria Suria Korban Gempa Yang Selamat

Malang nasib Banta, saat diperjalanan pulang barang itu dirampas pamannya yang terkenal pelit. Banta pun terbawa air kesalah satu pesisir pantai.

Setelah di asuh beberapa bulan, Banta memohon izin pada keluarga angkatnya untuk kembali ke rumah.

Permintaan itu disanggupi. Sesampai di rumah, sang ibu menatap Banta dengan penuh suka cita akhirnya anaknya kembali dengan keadaan sehat.

BACA JUGA:Kabar Baik Buat Petani Sawit, Harga Sawit Diprediksi Akan Stabil, Ini Kata Menko Airlangga

BACA JUGA:Inovasi Baru Bank Mandiri, Dijamin Memanjakan Nasabah, Berikut Penjelasannya

Banta menceritakan semua kejadi tersebut. Namun sang ibu mengatakan hal itu tidak perlu dibahas lagi karena terlambat.

Maka dengan cepat Banta berlari menyaksinan pernikahan mereka, Banta tidak punya cukup bukti sehingga hanya dapat berdoa.

Tiba-tiba datanglah seekor burung elang yang mengatakan bahwa kain tenun emas dan suasa itu milik Banta. Sontak semua heran menatap heran.

Sang paman merasa malu dan berusaha pergi melalui jendela. Sayang dia terhalang kakinya hingga terjatuh dari jendela dan tewas di tempat.

Setelah kejadian itu Banta dan ibunya menjadi keluarga kerajaan. Tidak lama kemudian sang ayah putri Terus Mata melimpahkan tahtanya kepada Banta karena dirinya kini telah menua.

BACA JUGA:Dituduh Cabuli Anak Tetangga, Pria Ini Sumpah Pocong

BACA JUGA:82 Kades di Kaur Diwarning Jaksa, Ternyata Ini Penyebabnya

6. Pangeran Amat Mude

Raja dan ratu negeri Alas sudah lama mendambakan keturunan, namun sangat sulit mendapatkannya.

Hingga suatu hari sang putri merasa mual, setelah diperiksa tabib ternyata dirinya hamil. Seluruh kerajaan dan rakyat merasa gembira.

Saat hari kelahiran tiba, sang raja mengundang seluruh makhluk seperti rakyat, hewan dan makhluk halus untuk turut merayakan kelahiran putranya yang diberi nama Amat Mude.

Saat Amat Mude berusia 10 tahun, sang raja meninggal dunia.

BACA JUGA:KPU Kaur Terima Surat Sakti, Peluang Kader PKN Ikut Pemilu Kembali Terbuka

BACA JUGA:Rincian Biaya Kuliah Jalur Mandiri Universitas Brawijaya 2023

Kerajaan bingung menggulirkan tahta kepada siapa, sementara anaknya masih belia. Hingga sang ratu menetapkan adik sang raja (paman Amat Mude) yang menjadi raja sementara.

Sang paman terbuai atas tahta yang dimilikinya sehingga dia bertekad ingin menjadi raja selamanya.

Maka sang paham memerintahkan para prajurit membuang ratu dan anaknya di hutan.

Di hutan mereka tinggal di gubuk, namun Amat Mude tidak pernah mengeluh. Dia bertugas mencari ikan. Tidak diduga saat sang ratu membersihkan tubuh ikan, dia selalu menemukan emas dalam tubuh ikan.

BACA JUGA:Keren, Pelajar Kaur dan Kepahiang Wakili Bengkulu Jadi Pasukan Pengibar Bendara di Istana Negara

BACA JUGA:Ajaib..! 3 Bulan Tertimbun, Pria Korban Gempa Suria Ditemukan Selamat

Setiap hari Amat Mude mencari ikan dan terus menjual emasnya hingga mereka menjadi hidup berkecukupan dan dermawan. Mendengar kehidupan mereka yang sudah baik, sang paman memanggil Amat Mude ke kerajaan.

Paman berkata bahwa jika Amat Mude berhasil memetik sebutir kelapa gading maka dia berhak menjadi raja, jika gagal gelar raja akan selamanya menjadi milik pamannya.

Amat Mude menyetujui dan segera bergegas ke pulau untuk mengambil kelapa gading. Saat ditengah perjalanan dirinya dihadang oleh ikan besar, naga dan buaya. Mereka bertanya siapakah orang yang berani melewati wilayahnya.

Mereka terkejut bahwa pemuda dihadapannya adalah Amat Mude, bayi yang dulu disambut oleh seluruh makhluk termasuk 3 hewan tersebut.

BACA JUGA:Kalah Dari Thailand, Indonesia Bertemu China Diajang Sudirman Cup 2023

Sumber: dikutip dari berbagai sumber terpercaya