Kisah Lengkap Bujang Kurap, Manusia Sakti Dari Jambi Keturunan Si pahit Lidah, Jago Silat dan Berbudi Luhur

Kisah Lengkap Bujang Kurap, Manusia Sakti Dari Jambi Keturunan Si pahit Lidah, Jago Silat dan Berbudi Luhur

BUJANG KURAP: Makam yang diyakini sebagai kuburan Bujang Kurap-istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN RASELNEWS.COM - Sebagian masyarakat disway.id/listtag/7336/sumsel">Sumsel yang pernah mendengar kisah Bujang Kurap.

Tidak sedikit masyarakat yang yakin bahwa Bujang Kurap pernah benar-benar ada dan hidup mengembara di wilayah disway.id/listtag/40284/jambi">Jambi, Bengkulu, Musi Rawas dan sekitarnya.

Keyakinan tentang hal tersebut didukung dengan adanya beberapa peninggalan sejarah, baik yang berupa fisik maupun non-fisik.

BACA JUGA:Bujang Kurap, Manusia Sakti Dari Jambi Keturunan Si Pahit Lidah, Buat Danau Hanya Pakai Lidi

BACA JUGA:Ucapan Si Pahit Lidah, Manusia Sakti Dari Sumatera Selatan Sangat Berbahaya, Sekali Sebut Jadi Kenyataan

Konon, Bujang Kurap disebut sebagai keturunan Si Pahit Lidah, Manusia Sakti dari Sumatera Selatan yang juga bergelar Serunting Sakti.

Namun ada juga cersi yang menyebut Bujang Kurap masih termasuk dalam garis keturunan Datuk Saribijaya dan Putri Sari Banilai.

BACA JUGA:Tak Punya Keturunan, BKN Izinkan PNS Laki-laki Berpoligami, PNS Perempuan???

BACA JUGA:Niat Bakar Sampah Malah Melebar ke Lahan Perkebunan, Warga Desa Pagar Dewa Panik

Datuk Saribijaya adalah salah seorang depati dari Kerajaan Pagar Ruyung, Sementara Barat.

Sedangkan Putri Sari Banilai adalah putri dari Kerajaan Melayu Bangko.

Keduanya merupakan cikal-bakal dari lahirnya suku anak dalam yang hidup nomaden hingga saat ini.

Singkat cerita, salah satu dari keturunan mereka kelak dikaruniai seorang anak lelaki yang dinamai Bujang Kurap tersebut.

BACA JUGA:Pencairan Gaji 13 Pensiunan Mulai 5 Juni, Berikut 7 Syarat dari PT Taspen

BACA JUGA:Honda Bakal Luncurkan 10 Jenis Sepeda Motor Listrik, Ada Harga Rp7 Jutaan

Ada berbagai versi cerita yang berkembang tentang Bujang Kurap.

Satu versi meyakini bahwa Bujang Kurap sebenarnya adalah seorang pemuda tampan yang memiliki kesaktian dan dapat menyamarkan wujudnya menjadi seorang pemuda buruk rupa.

Sementara versi lainnya mengisahkan bahwa Bujang Kurap sudah memiliki penyakit kulitnya sejak ia lahir. Namun versi mana pun yang benar, terdapat beberapa hal yang disepakati bersama: Bujang Kurap adalah lelaki yang berbudi luhur dan hidup mengembara di wilayah sepanjang Sungai Rawas, mulai dari Kota Tanjung hingga Muara Rawas.

BACA JUGA:Rezeki Bak Air Hujan, Kesuksesan 5 Shio Ini Terus Saja Mengalir

BACA JUGA:Asik..Peserta Program Kartu Prakerja yang Belum Lolos Bisa iKut Gelombang Baru, Cek Jadwalnya

Sepanjang hidupnya yang nomaden, Bujang Kurap singgah di berbagai kampung di sepanjang Sungai Rawas, mulai dari Napal Licin, Muara Kulam, Muara Kuis, Pulau Kidak, dan Dusun Pauh.

Ia kerap membantu penduduk desa dengan kesaktiannya, baik dalam mengurus pertanian, pembangunan rumah hingga perkara-perkara yang tidak biasa seperti menumpas penyamun.

BACA JUGA:5 Aplikasi Pinjol Tanpa Riba, Bersyariah dan Terdaftar di OJK

BACA JUGA:Ucapan Si Pahit Lidah, Manusia Sakti Dari Sumatera Selatan Sangat Berbahaya, Sekali Sebut Jadi Kenyataan

Salah satu kisah pengembaraan Bujang Kurap yang paling dikenal oleh masyarakat Muratara adalah saat Bujang Kurap singgah di sebuah desa bernama Pagar Remayu.

Karena penduduk desa ini tidak berlaku baik terhadap Bujang Kurap, kemudian Desa ini kebanjiran akibat luapan air dari bekas tancamapn tujuh batang lidi oleh Bujang Kurap.

BACA JUGA:Si Pahit Lidah, Manusia Sakti Dari Sumatera Selatan, Sekali Berucap Jadi Kenyataan

BACA JUGA:Tokoh Sakti Mandraguna dari Aceh, Tapak Kakinya Menyerupi Kolam, Begini Legenda Tapak Tuan di Aceh Selatan

Desa ini diyakini masyarakat berubah menjadi sebuah danau yang daat ini disebut Danau Rayo di Musi Rawas Utara Sumatera Selatan.

Bujang Kurap berhenti mengembara setelah tiba di Desa Ulak Lebar di kaki Bukit Sulap, yang sekarang berada di Kota Lubuk Linggau.

Di desa ini, penduduknya mencegah Bujang Kurap melanjutkan perjalanan dan meminta dia tinggal di sana.

BACA JUGA:Sakti Mandraguna, Tiga Aliran Silat Bengkulu, Ternyata Warisan Si Pahit Lidah

Sumber: dikutip dari berbagai sumber terpercaya