Misteri Batu Kebayan di Sumsel, Perwujudan Pengantin Wanita Korban Kutukan Si Pahit Lidah

Misteri Batu Kebayan di Sumsel, Perwujudan Pengantin Wanita Korban Kutukan Si Pahit Lidah

Situs Batu Kebayan di OKU Sumsel yang konon merupakan korban Si Pahit Lidah-istimewa-raselnews.com

Cerita ini hingga kini masih melegenda. Bahkan cerita yang dipercaya merupakan anak keturunan raksasa yang namanya Putri Tenggang ini sempat diangkat ke layar kaca televisi. 

Di kisahkan juga, Pangeran Serunting adalah nenek moyang dari keturunan Suku Basemah yang tinggal di Sumsel bagian barat hingga Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Bukan Kaleng Kaleng, Harga 9 Barang Antik Ini Sebanding dengan Harga 3 Ribu Unit Mobil Alphard

Kesaktian yang bisa mengutuk apapun menjadi batu, hingga dia dijuluki Si Pahit Lidah.

Salah satu situs yang dipercaya berkaitan erat dengan Si Pahit Lidah tak lain Batu Kabayan, yang konon menurut cerita batu itu merupakan perwujudan dari sang pengantin wanita dan rombongan.

Dikisahkan, awalnya, sang pengantin diarak oleh rombongan menuju kediaman calon suaminya.

BACA JUGA:Iming-iming Lulus Honorer, Adik Oknum Pejabat Bengkulu Dilaporkan ke Polisi

Saat melintas, dari kejauhan yakni atas Gunung Seminung, mereka disapa oleh Si Pahit Lidah. 

Karena jaraknya yang jauh rombongan pengantin wanita ini tidak menyahut panggilan Si Pahit Lidah.

Si Pahit Lidah akhirnya murka dan menyebut mereka mengabaikannya seperti batu, karena tidak mendengar dan tidak menjawab pertanyaannya.

BACA JUGA:Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un! Anggota DPRD Seluma Meninggal Dunia di Jakarta

Ucapan Si Pahit Lidah terbukti hingga dalam waktu sekejap saja, pengantin dan semua orang mengiringinya berikut barang-barang bawaannya langsung menjadi batu yang kini disebut Batu Kebayan.

Kesaktian Si Pahit Lidah tersebar hingga ke telinga Si Mata Empat, yang konon merupakan nenek moyang Suku Komering dan Lampung.

BACA JUGA:Bisa Kaya Mendadak, Barang Antik Ini Berharga Miliaran di Indonesia, Ada Uang Kuno dan dan Perangko

Merasa punya tandingan, Si Mata Empat berangkat mencari Si Pahit Lidah tersebut.

Sumber: