Kemarau Berbarengan El Nino, BMKG: Lima Daerah di Sumatera Terdampak Paling Parah, Ini Nama Daerahnya

Kemarau Berbarengan El Nino, BMKG: Lima Daerah di Sumatera Terdampak Paling Parah, Ini Nama Daerahnya

Lahan Sawah kekeringan akibat kemarau berbarengan El Nino-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Kemarau berbarengan El Nino melanda hapir 63 persen wilayah Indonesia.

Namun dampak Kemarau berbarengan El Nino kali ini paling ekstrim terjadi di sebagian wilayah pulau Sumatera.

Suhu udara terasa sangat panas, saking panasnya serasa mau pecahkan kepala.

Parahnya lagi berdasarkan data terbaru yang disampaikan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), fenomena El Nino diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2024.

BACA JUGA:Ini Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Kamis 31 Agustus 2023, Dapatkan Voucher Belanja Gratis

BACA JUGA:Seleksi Tes CPNS dan PPPK 2023 Dibuka 17 September, Cek Jadwal dan Link Pendaftaran SSCASN BKN

Musim kemarau berbarengan El Nino ini memicu kenaikan suhu melebihi rekor El Nino kuat terakhir pada awal 2016.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut ada lima daerah di pulau Sumatera terdampak kemarau dan El Nino paling parah.

BMKG menyebut lima daerah di Sumatera yang terdampak kemarau dan El Nino paling kuat adalah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, dan Lampung.

BACA JUGA:Dampak Kemarau Berbarengan El Nino, Stok Beras Nasional Bisa Susut 1,2 Juta Ton, Seperti Ini Penjelasan Mentan

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Mobil Tronton Bawa Tronton Terguling di Tanjakan Tebing Rambutan Kaur

Kemarau berbarengan El Nino di sebagian wilayah Pulau Sumatera akan memberikan dampak cukup besar, terutama pada sektor pertanian dan perkebunan.

Pada sektor pertanian, ratusan hektar sawah di Sumatera saat ini kekeringan sehingga tidak dapat digarap oleh petani pada musim tanam kedua tahun 2023.

BACA JUGA:Waspada! 4 Jenis Tanaman Rumahan Ini Paling Disukai Ular

BACA JUGA:5 Zodiak Anti Mengemis Cinta, Tak Mau Terjebak Hubungan Tak Sehat, Mungkin Kamu Orangnya?

Kemudian puluhan hektar lahan sawah yang sudah terlanjur ditanami oleh petani kekeringan. Lahan sawah sudah mulai pecah pecah akibat kekurangan air.

Kondisi ini menyebabkan tanaman padi tidak tumbuh subur. Kalaupun nanti bisa berbuah dipastikan produksi tidak akan maksimal, bahkan sebagian sudah terancam gagal panen karena tanaman padi sudah banyak yang menguning dan mati.

BACA JUGA:Alhamdulillah! Segini Gaji yang Diterima CPNS dan PPPK 2023, Catat Jadwal Pendaftarannya

BACA JUGA:10 Tips Mudah Membuat Live TikTok Ramai Penonton

Jika musim kemarau berbarengan El Nino ini benar benar terjadi hingga Februari tahun 2024 seperti yang disampaikan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), maka dampaknya akan benar benar parah.

Petani juga tidak bisa menanam padi pada musim tanam ke tiga tahun 2023. Terutama mereka yang menggarap lahan tadah hujan.

BACA JUGA:Avanza Turun Tahta, Berikut Daftar 20 Mobil Terlaris Hingga Juli 2023

BACA JUGA:Pencemaran Udara di Jakarta Kian Parah, Pabrik Pabrik Penyebab Pencemaran Diwarning, Jokowi: Bandel Tutup

Sementara lahan sawah di Sumatera lebih 50 persen adalah tadah hujan.

Kondisi ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan stok pangan nasional. Saat ini saja harga beras di sebagian wilayah Sumatera salah satunya Bengkulu sudah terus merangkak naik.

Bahkan harga beras saat ini sudah menjadi rekor tertinggi sepanjang tahun 2023.

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Tak Mampu Menjawab Pertanyaan Ini, Ia Hanya Tersenyum: Bakal Viral Nih

BACA JUGA:Mobil Termahan di Dunia, Hanya Ada 3 Unit, Harganya Binin Geleng gelang kepala, Seperti Ini Penampakannya

Selain tanaman padi, kemarau berbarengan dengan El Nino ini juga mengancam sektor perkebunan. tanaman kelapa sawit petani sudah banyak yang ngtrek alias tidak berbuah lagi.

Tanaman kopi dan durian, terancam gagal panen pada musim depan, karena bungan kopi dan durian terbakar dan busuk akibat cuaca yang sangat panas.

BACA JUGA:Syekh Ali Jaber: Mau Rezeki Diluaskan, Baca Dzikir Ini, Jangan Lewatkan Seharipun

Sumber: dikutip dari berbagai sumber