Gawat! Warga Satu Desa di Bengkulu Terjangkit DBD, Ada Yang Satu Keluarga Terjangkit Semua, Ini Lokasinya

Gawat! Warga Satu Desa di Bengkulu Terjangkit DBD, Ada Yang Satu Keluarga Terjangkit Semua, Ini Lokasinya

FOGGING: Petugas sedang melakukan fogging di kawasan tempat tinggal pasien DBD-DOK-raselnews.com

Masyarakat Kecamatan Pino diminta kembali melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan melakukan 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) barang bekas tempat media berkembang biak nyamuk serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion, kelambu dan sebagainya.

BACA JUGA:Mobil Termahan di Dunia, Hanya Ada 3 Unit, Harganya Binin Geleng gelang kepala, Seperti Ini Penampakannya

BACA JUGA:Syekh Ali Jaber: Mau Rezeki Diluaskan, Baca Dzikir Ini, Jangan Lewatkan Seharipun

"Untuk melakukan pencegahan dini seluruh desa siap melakukan gotong royong kebersihan lingkungan, karena kebersihan lingkungan menjadi point utama untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD," jelas Budi.

Berjangkitnya wabah DBD menyerang warga satu desa di Bengkulu ini menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat di Bengkulu.

Tidak menutup kemungkinan DBD juga berjangkit di desa lainnya di Bengkulu, untuk itu masyarakat diimbau agar menjaga kebersihan lingkungan.

BACA JUGA:Surah Alquran Ini Menurut Gus Baha Bisa Menyelamatkan Umat Islam dari Siksa Kubur

BACA JUGA:Ada Benda Ini di Rumah? Jangan Dibuang, Kata Ustadz Adi Hidayat Malaikat Rezeki Sangat Senang

Terutama membersihkan wadah wadah yang bisa menampung air, karena genangan air merupakan tempat nyamuk bersarang dan berkembang biak.

DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh.

BACA JUGA:Pelabuhan Nelayan Terbesar di Bengkulu, Tahun Depan Beroperasi, Ini Lokasinya

BACA JUGA:VALID! Ini Dia Jawaban Kode Voucher Badai Shopee Rabu 30 Agustus 2023, Klaim dan Dapatkan Diskon 100 Persen

Masa inkubasi DBD pada manusia bervariasi, ada yang menyebut 7 hari ada juga yang mencapai 11 hari.

DBD ini sangat berbahaya jika terlambat ditangani. Karena bisa menyebabkan kematian akibat tercadi pendarahan di bawah kulit. (red)

Sumber: kabid p2pl dinas kesehatan bengkulu selatan