Kunyit dan Temulawak: Serupa Tapi Tapi Sama, Mana yang Lebih Bermanfaat?

Kunyit dan Temulawak: Serupa Tapi Tapi Sama, Mana yang Lebih Bermanfaat?

Manfaat temulawak bagi kesehatan-istimewa-freepik.com

RASELNEWS.COM - Ternyata selama ini banyak yang masih bingung antara kunyit dan temulawak. Memang dari bentuk dan rasa, keduanya hampir mirip.Ya bisa dibilang serupa tapi tak sama.

Temulawak dalam bahasa Inggris disebut Turmeric of Java atau kunyit Jawa, adalah herbal asli yang sejak zaman dulu terkenal dalam pengobatan tradisional Indonesia.

Secara kasat mata, bentuk temulawak mirip dengan kunyit, tapi memiliki rasa dan manfaat yang berbeda.

BACA JUGA:Anda Kekurangan Cairan Tubuh? 10 Jenis Buah dan Sayuran Ini Bisa Mengatasi Dehidrasi dengan Cepat

Tetapi yang jelas, keduanya sama-sama mengandung kurkumin. Namun ternyata jumlah kurkumin pada temulawak lebih tinggi daripada kunyit.

Berikut manfaat kurkumin dalam temulawak yang sudah terbukti secara ilmiah.

1. Memperlancar Sekresi Empedu

Empedu adalah cairan berwarna kuning kehijauan yang diproduksi oleh hati untuk membawa sampah kimia pada tubuh dan memecahkan lemak.

BACA JUGA:Meski Enak dan Nikmat, Sayuran Ini Baiknya Dihindari Penderita Kolesterol, Berikut Daftarnya

Kurangnya sekresi empedu dapat menyebabkan sembelit, penumpukan kolesterol, hingga penumpukan sampah kimia pada tubuh.

Kurkumin dalam temulawak dapat membantu memperbaiki fungsi hati dan mengatasi masalah pencernaan seperti perut kembung dan dispepsia.

2. Tinggi Antioksidan:

Kurkumin tinggi antioksidan, yang dapat menangkal radikal bebas dan membantu menurunkan kadar kolesterol serta penumpukan plak pada pembuluh darah, serta menurunkan risiko gangguan jantung.

BACA JUGA:Oalah...7 Sayuran Ini Dapat Menyebabkan Asam Urat, Baiknya Dihindari Ya!

Kemampuan antioksidan pada kurkumin juga bermanfaat untuk mengurangi gejala artritis dan mencegah penuaan dini pada kulit.

3. Antibakteri dan Anti Kanker:

Kurkumin pada temulawak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi pada tubuh dan memiliki potensi sebagai zat pencegah kanker.

Sumber: