Dikenal Mobil Nyaman, Tapi Mengapa Nissan Grand Livina Kurang Laku di Pasar Indonesia

Dikenal Mobil Nyaman, Tapi Mengapa Nissan Grand Livina Kurang Laku di Pasar Indonesia

Dikenal Mobil Nyaman, Tapi Mengapa Nissan Grand Livina Kurang Laku di Pasar Indonesia -istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Saat ingin membeli mobil dengan anggaran terbatas, biasanya kita akan mempertimbangkan banyak hal.

apakah mobilnya bagus, awet, suku cadangnya tersedia, hingga apakah biayanya terjangkau. Karena berbagai pertimbangan tersebut, mobil-mobil asal Amerika atau Eropa sering tidak masuk pilihan.

BACA JUGA:Nissan Hadirkan SUV Terbaru 2025, Segini Peridksi Harga dan Spesifikasinya

Akhirnya, kebanyakan orang akan beralih ke mobil Jepang, seperti Honda, Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Mazda, atau Nissan.

1. Honda dikenal awet, meski belakangan CVT-nya sering bermasalah.

2. Toyota dan Daihatsu tidak perlu diragukan lagi soal keawetannya.

3. Mitsubishi dan Mazda juga cukup awet, meski suku cadangnya terkenal mahal.

BACA JUGA:Penjualan Tetap Stabil, Produksi Nissan Justru Menurun

Bagaimana dengan Nissan?

Nissan memiliki berbagai model seperti Terrano, X-Trail, hingga Grand Livina. Nah berikut ini khusus membahas Nissan Grand Livina.

Kelebihan dan Kekurangan Grand Livina

Grand Livina terkenal nyaman dan memiliki performa yang baik. Namun, mobil ini juga dikenal sering bermasalah. Apa saja masalah yang sering dikeluhkan pemilik Grand Livina?

BACA JUGA:Pendatang Baru Dari Nissan Telah Tiba! Performa Tangguh, Begini Desainnya

1. Masalah Mesin "Ngelitik" (Khusus L10)

Grand Livina L10 menggunakan mesin 1.498 cc 4 silinder yang menghasilkan tenaga 100 PS pada 6.000 RPM dan torsi 134 Nm pada 4.000 RPM. Meski spesifikasi ini cukup baik, mesin Grand Livina L10 sering "ngelitik."

Penyebab ngelitik bisa beragam, seperti filter udara kotor, penggunaan bahan bakar tidak sesuai, throttle body kotor, atau EGR yang bermasalah.

Masalah ini memang tidak membahayakan, tetapi cukup mengganggu.

BACA JUGA:3 Desain Mobil Nissan Terbaru Ini Sangat Mewah, Kolaborasi Gaya Hidup, Kreativitas dan Inovasi

Pada model L11, masalah ngelitik ini berkurang karena EGR sudah dihilangkan.

2. Performa Kurang Bertenaga

Baik L10 maupun L11 sering dikeluhkan kurang responsif, terutama pada transmisi otomatis. Jika dibandingkan dengan pesaing seperti Honda Mobilio, akselerasi Grand Livina terasa lebih lambat.

Namun, di kecepatan tinggi (di atas 60 km/jam), mobil ini terasa lebih nyaman dan stabil.

BACA JUGA:Tergiur Mobil Nissan Juke Murah di FB, Wanita Asal Kaur Ini Tertipu, Uang Rp 79 Juta Raib, Begini Kronologinya

3. CVT Bermasalah (Khusus L11)

Transmisi CVT pada Grand Livina L11 dikenal lebih mudah rusak dibandingkan transmisi otomatis konvensional. Namun, hal ini tergantung pada cara penggunaannya.

4. Masalah Ikonik

Koil bocor sering terjadi pada Grand Livina L10 dan L11. Ketika koil bocor, mobil terasa pincang. Meski tergolong masalah kecil, hal ini tetap mengganggu, terutama saat sedang dalam perjalanan jauh.

BACA JUGA:Nissan Magnite Facelift Hadir di Harga Rp 200 Jutaan, Begini Spesifikasinya

5. Overheat

Grand Livina sering overheat karena suhu kerja mesin yang lebih tinggi dibandingkan mobil Jepang lain, yaitu 85-99°C.
Penyebab utama overheat seringkali adalah heat insulator knalpot yang mudah terbakar. Sayangnya, suku cadang ini sulit ditemukan di pasaran.

6. Masalah Kaki-Kaki

Ball joint Grand Livina sering rusak, yang menyebabkan kaki-kaki mudah lepas dari tempatnya.

BACA JUGA:Nissan Combi NV300 2024 Benar-benar Mewah, Mobil Van Modern yang Mengagumkan

Apakah Grand Livina Awet?

Masalah-masalah di atas tidak berarti Grand Livina tidak awet. Mobil ini dirilis pertama kali pada 2007 (L10) dan 2013 (L11), dengan produksi terakhir pada 2017.

Saat ini, Grand Livina termuda pun sudah berusia lebih dari 7 tahun. Usia mobil yang tua memang wajar jika membutuhkan perawatan lebih.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli Grand Livina

BACA JUGA: Nissan Keluarkan Senjata Andalan 2024, Juke Hadir Dengan Mesin Hybrid, Lebih Canggih, Matrial Kelas Tinggi

1. Suku Cadang Mahal dan Sulit Dicari

Harga suku cadang Grand Livina lebih mahal dibandingkan merek Jepang lain. Contohnya, sensor oksigen untuk L11 harganya sekitar Rp5 juta, sementara di Avanza hanya Rp1 juta. Selain mahal, suku cadang sering harus inden hingga 2 minggu.

2. AC Tidak Maksimal

Meskipun memiliki 3 baris kursi, AC hanya berada di depan. Ventilasi tambahan di tengah juga tidak cukup kuat untuk mendinginkan baris ketiga.

BACA JUGA:Nissan X-Trail Terbaru, SUV Tangguh di Segala Medan, Punya Kelebihan Dibanding Pajero Sport

3. Kenyamanan Terbaik di Kelasnya

Di luar kekurangan tersebut, Grand Livina sangat nyaman, seperti mengendarai sedan. Namun, kekedapan kabin kurang baik sehingga suara dari luar mudah masuk.

Dari pembahasan di atas, Grand Livina masih layak dibeli, tetapi perlu perawatan khusus. Untuk model L10, transmisi otomatis lebih tangguh dibandingkan CVT di L11.

BACA JUGA: Nissan Elgrand 2025 Hadir dengan Fitur Canggih, MPV Mewah Standar dengan Kenyamanan Setara Toyota Alphard

Jika Anda mencari desain modern, pilihlah L11 versi Autech yang masih terlihat keren hingga saat ini. Namun, jika hanya mengandalkan perawatan dasar seperti mengganti oli, sebaiknya hindari membeli Grand Livina. (**)

Sumber: