4 Kecamatan di Bengkulu Selatan Zona Merah PMK
PMK : Petugas menyuntik sapi dengan vaksin PMK -Rezan Oktawesa-raselnews.com
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Tercatat 4 kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan zona merah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi dan kerbau. Yakni Kecamatan Pino Raya, Bunga Mas, Manna dan Kecamatan Pasar Manna.
Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan (BS) mencatat 272 ekor ternak di empat kecamatan tersebut terpapar PMK.
“Yang terdeteksi 272 kasus PMK. Rinciannya 56 ekor kerbau dan sisanya sapi bali. Semuanya telah kami suntik obat dan diberi antibiotik. Masih banyak ternak milik warga yang memiliki gejala PMK. Untuk itu kami bakal melakukan inventarisasi lebih lanjut,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan BS, Yasirli, SP, MM kepada Raselnews.com (12/7).
Yasirli mengaku kesulitan dalam penangan wabah PMK karena ketersediaan obat dan vaksin yang minim. Kuota 1000 dosis vaksin PMK semuanya telah direalisasikan. Sedangkan untuk obat PMK, hanya tersedia 200 dosis.
BACA JUGA:Diam diam Seorang Istri di Kabupaten Seluma Nikah Lagi
“Kami bukannya tidak melakukan penanggulangan dan upaya pencegahan. Dari ratusan kasus PMK, delapan persen atau 20 ekor ternak sudah dinyatakan sembuh total,” ungkapnya.
Sejak ditemukan kasus PMK sebulan lalu, Yasirli mengaku hanya ada 1 ekor ternak yang dilaporkan mati. “Memang PMK ini tidak membunuh ternak secara langsung, jika ternak dengan cepat diberi obat dan vaksinasi, mudah-mudahan daya tahan tubuhnya terhadap PMK lebih tinggi,” tegasnya.
Suntik Massal
Sementara itu Kelompok Peternakan Sapi Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya menggelar penyuntikan massal sapi bali, Selasa (12/7) siang. Dari 38 ekor ternak yang mengalami gejala PMK, diobati secara serentak.
PMK menimbulkan ciri mulut berbusa, luka pada kuku serta kehilangan nafsu makan bagi hewan ternak. Penyuntikan dilakukan Tim Kesehatan Hewan (keswan) Distan BS didampingi personel Polsek Pino Raya.
BACA JUGA:Guru Honorer Seluma Berpeluang Besar Lulus PPPK
“Penyuntikan merupakan kesepakatan kami (peternak) karena kondisi ternak kami betul-betul mengkhawatirkan. Untuk pendanaan penyuntikan obat, kami lakukan secara swadaya karena memang belum ada program pengobatan gratis,” ujar Sukiman, salah seorang peternak.
Selain mendapatkan obat, para peternak Desa Talang Padang juga diedukasi tata cara pengelolaan kandang ternak agar terhindar dari PMK. “Harapan kami setelah penyuntikan ini ternak pulih kembali,” ujar Sukiman. (rzn)
Sumber: distan bs