Rocky Gerung Kunjungi Bengkulu, Hadiri Seminar Nasional
Rocky Gerung-DOK-raselnews.com
BENGKULU, RASELNEWS.COM - Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung akan berkunjung ke Bengkulu.
Kunjungan ini untuk menghadiri seminar berskala nasional yang diselenggarakan Universitas Dehasen Bengkulu, Kamis 10 November 2022.
Rocky Gerung didapuk menjadi narasumber utama, dan akan disandingkan dengan Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bactiar Najamuddin.
Sebagai pembicara kunci atau keynote speaker adalah Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Unived Dra Maryaningsih M.Kom mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan para mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tergabung dalam organisasi Himaksi.
"Ini program Himaksi, kami akan dukung secara penuh," ujar Maryaningsih. Rocky Gerung direncanakan tiba di Bengkulu pada pukul 11.00 WIB.
Ketua Panitia Pelaksana Dedi Haryadi menyatakan, seminar ini mengambil tema "Membangun Komunikasi Kritis Menuju Indonesia Emas 2045".
BACA JUGA:Penanggulangan Banjir, Ini Instruksi Gubernur
Dasar pemikirannya karena ketika Indonesia berusia 100 tahun pada tahun 2045. Di mana, Indonesia akan dipimpin para pemuda dan mahasiswa yang saat ini sedang menimba ilmu di perguruan tinggi. "Kami butuh banyak masukan dan wawasan," kata Dedi.
Rocky Gerung belakangan ini memang cukup dikenal. Lelaki yang terkenal kritis ini wajahnya sering mondar mandir di acara stasiun televisi swasta. Dia sering muncul di program TV ILC. Pernyataan yang disampaikan Rocky Gering tak jarang membuat kuping para politisi meras panas.
Namun sebenarnya Rocky Gerung bukanlah seorang public figure, melainkan seorang dosen, ahli filsafat dan juga seorang pengamat politik yang cukup kontroversial di Indonesia.
Sebagai seorang tokoh yang cukup kontroversial memang tak jarang diantaranya ia membuat tulisan atau kritikan-kritikan terhadap pemerintah. Itulah yang membuat Rocky Gerung juga semakin dikenal oleh publik. Rocky Gerung lahir di Manado, 20 Januari 1959, dia memiliki bidang keahlian dosen, ahli filsafat, dan pengamat politik. (cia)
Sumber: dekan fakultas ilmu-ilmu sosial unived