Ibu di Kaur Melahirkan di Jalan, 2 Jam Kemudian Bayi Meninggal Dunia

Ibu di Kaur Melahirkan di Jalan, 2 Jam Kemudian Bayi Meninggal Dunia

Seorang ibu di Kaur melahirkan di jalan rusak Selasa (15/11/2022) dini hari)-julianto-raselnews.com

KAUR, RASELNEWS.COM - Kisah sedih datang dari Desa Tanjung Aur, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Selasa (15/11/2022) dini hari atau sekitar pukul 00.15 WIB, seorang ibu terpaksa melahirkan di jalan yang penuh dengan lumpur kuning.

Yang lebih menyedihkan, dua jam setelah itu, sang bayi meninggal dunia.

BACA JUGA:Jalan Nasional Lintas Barat Bengkulu-Lampung Kembali Normal

Haryani (26), terpaksa melahirkan di dalam kotak kayu yang mengangkutnya dari desa tempat tinggalnya

Dini hari itu, Haryani rencananya dibawa ke Puskesmas.

Namun, karena infrastruktur yang rusak parah, membuat proses evakuasi istri dari Rodan Jamil (30) ini terhambat.

Bahkan, saat baru mencapai dii KM 9 atau berjarak sekitar 9 KM  lagi dari simpang tiga BRT Pelabuhan Linau, Kaur, sang istri mulai mengalami kontraksi hebat.

BACA JUGA:6 Instansi Rekrut CPNS Lulusan SMA di Tahun 2023

Dengan semua keterbatasan, bayi perempuan pun lahir dengan selamat. Termasuk Haryani.

Hanya saja, Tuhan berkehendak lagi. Dua jam setelahnya, bayi berjenis kelamin perempuan itu  meninggal dunia.

"Iya ada warga saya yang lahir di jalanan dalam kotak kayu. Awalnya kami berencana membawanya ke puskesmas. Tapi jalan buruk dan tanah kuning membuat proses evakuasi menjadi sangat lamban. Bayi juga akhirnya meninggal dunia," ujar Kades Tanjung Aur, Supriyadi kepada Raselnews.com Selasa (15/11/2022) pagi.

BACA JUGA:Longsor Timbun Jalan Nasional, Arus Lalu lintas Lumpuh Total

Supriyadi menambahkan, awalnya Haryani berencana akan dibawa menggunakan mobil.

Tetapi karena jalan yang rusak membuat mobil tidak bisa menuju lokasi.

Akhirnya dengan menggunakan motor dan dibantu warga, Haryani pun dipapah menuju Puskesmas. 

Namun, belum sampai di puskesmas, Haryani sudah melahirkan duluan.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Masih Kekurangan Personel

"Pak gubernur tolonglah kami. Mohon bangun jalan menuju BRT. Sudah puluhan tahun masyarakat di sini menderita karena buruknya jalan menuju desa kami," harap kades.

Diketahui untuk menuju Desa Tanjung Aur eks BRT ada rentang jarak sekitar 18 KM.

Saat ini hanya beberapa KM saja jalan yang sudah hotmix. Sisanya masih berupa tanah kuning. Saat hujan, jalanan menjadi lumpur hingga membuat akses transportasi semakin sulit ditempuh. (jul)

Sumber: