Gempa Cianjur: 162 Orang Meninggal Dunia, 326 Terluka, 2.345 Bangunan Rusak Berat

Gempa Cianjur: 162 Orang Meninggal Dunia, 326 Terluka, 2.345 Bangunan Rusak Berat

Evakuasi korban gempa Cianjur, Jawa Barat-istimewa-disway.id

CIANJUR, RASELNEWS.COM - Korban akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, baik itu meninggal dunia maupun yang terluka terus bertambah.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan data perkembangan terbaru atas bencana gempa di Kabupaten Cianjur.

Data per Senin 21 November 2022 malam, tercatat telah terjadi 88 kali gempa susulan dengan skala 1,5 hingga 4,8 skala richter.

BACA JUGA:Stok BBM Dipastikan Aman, Berikut Daftar Harga BBM per 22 November 2022: Ada yang Turun

Sementara untuk korban meninggal dunia mencapai 162 orang. Luka berat/ringan sebanyak 326 orang, 13.400 orang mengungsi dan 2.345 rumah rusak berat.

"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak," ujar Ridwan Kamil.

Dampak gempa juga membuat jaringan listrik hanya menyala sekitar 20 persen. Dibutuhkan waktu hingga 3 hari untuk normal kembali.

BACA JUGA:BERITA DUKA! Kepala BPBD Bengkulu Selatan Meninggal Dunia

Melalui @jabarquickrespons, Ridwan Kami juga mengatakan seluruh perangkat negara sudah bergerak melakukan evakuasi dan normalisasi.

Pemerintah juga telah mendirikan RS Darurat, tenda pengungsian dan dapur umum.

Selain itu pemerintah juga mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi desa-desa yang tertimbun longsor.

Sedangkan penjelasan terkait banyaknya jumlah anak-anak yang menjadi korban dikarenakan saat kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.

BACA JUGA:Sebelum Meninggal Dunia, Kepala BPBD Bengkulu Selatan Sempat Terjatuh di Kamar Mandi Bandara

Ridwan Kamil menambahkan, titik pusat gempa yang luar biasa berada di Kecamatan Cugenang.

"Tercatat 326 luka-luka mayoritas patah tulang karena tertimpa bangunan roboh," kata Emil di lokasi, Selasa 21 November 2022 malam.

Emil menyebut, peristiwa gempa terjadi ketika anak-anak sekolah di madrasah melanjutkan sekolah umum di madrasah.

BACA JUGA:Pendaftaran PPPK Nakes Ditutup Hari Ini, 76 Tenaga Guru di Bengkulu Selatan Menunggu Jawaban

"Sehingga banyak kejadian di pesantren, mayoritas meninggal anak-anak," ujarnya.

Emil menambahkan, selain korban meninggal dunia, ada sebanyak 13.784 pengungsi yang akan disebar 14 titik pengungsian. 

"Rumah rusak 60 persen hingga 100 persen mencapai 2.345 unit," ujarnya.

BACA JUGA:Gempa Cianjur: 46 Meninggal Dunia, 700 Luka-luka

Sejauh ini dua atau tiga lokasi jalan terisolir jalan nasional dan dilaporkan kembali normal.

"Di lokasi itu ada lima mobil terperangkap dan laporan belum masuk terevakuasi atau tidak," ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut EMil, saluran air pun hingga kini masih terkendala karena pipa PDAM tergeser jauh.  

"Diperkirakan baru seminggu ke depan akses air normal dan koni solusi tangki air diperbantukan dari Sukabumi dan Bandung," pungkasnya. (**)

Sumber: sumeks.co