Tahun 2024 Pemda Bengkulu Selatan Targetkan Zero Kasus Stunting
Ilustrasi Stunting-DOK-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan menargetkan tahun 2024 ziro atau nol kasus stunting.
Untuk mewujudkan target itu, Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Selatan H Rifa'i Tajuddin, Sos, mengimbau seluruh elemen benar benar memperhatikan dan mengatasi faktor penyebab stunting. Agar target ziro stunting tahun 2024 itu tercapai.
Tentunya dengan penurunan angka stunting terbaik Bengkulu Selatan, dengan kerjasama semua pihak terutama jajaran TPPS yang sudah dibentuk sampai tingkat desa.
BACA JUGA:Tak Aktif Awasi Stunting, Pencarian DD Ditunda
“Tim harus giat melakukan pemantauan. Masalah anak-anak stunting ini adalah masa depan bangsa kita. Asupan gizi harus tercukupi mulai dari calon pengantin (Catin), ibu hamil (Bumil) hingga ke penderita stunting sendiri," pesan wabup saat membuka acara Audit Stunting Tingkat Kabupaten tahun 2022 di Aula Bappeda Litbang Bengkulu Selatan.
Ditambahkan Wabup, tim di lapangan harus memahami apa itu stunting serta penanganan yang harus dilakukan. Sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan dari hulu ke hilir.
“Pada tahun 2022 ini angka stunting 21 persen, tahun 2023 sesuai target nasional harus tercapai 14 persen dan tahun 2024 harus 0 persen,” terang Wabup.
BACA JUGA:Optimis, Program Dashat Mampu Cegah Stunting
Sementara itu, Kepala Dinas PPKBP3A BS Fery Kusnadi, SE mengimbau para camat dan Kepala Puskesmas se- Bengkulu Selatan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) beresiko stunting yakni Bidan, Kader Tim Penggerak PKK dan Kader KB/IMP serta Kades lokus stunting proaktif melakukan pendataan dan pengawasan.
"Tim Pendamping Keluarga (TPK) harus bekerja tuntas. Sehingga pada tahun 2024 nanti Stunting di Bengkulu Selatan bisa zero kasus," demikian Fery. (one)
Sumber: wakil bupati bengkulu selatan