Waspada Rabies, 2 Minggu Terjadi 6 Kasus Gigitan, Ini Cara Penanganan Awal

Waspada Rabies, 2 Minggu Terjadi 6 Kasus Gigitan, Ini Cara Penanganan Awal

JELASKAN : Kabid P2P Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan Budi Syaputra menjelaskan perkembangan kasus GHPR-Wawan Suryadi-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Baru dua minggu tahun 2023 berjalan, sudah terjadi 6 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di BENGKULU SELATAN.

Jumlan ini terbilang cukup tinggi, petugas Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan mengimbau masyarakat waspada.

Rabies sangat rentan menular baik itu kepada manusia maupun hewan lain.

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Pengurus Partai Gelora Bengkulu Selatan Mengundurkan Diri Massal, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Yess!! 7 Bansos ini Segera Cair, Cek Namamu dan Dapatkan Bantuan Rp200.000 hingga Rp4,2 Juta

Masyarakat yang terkena gigitan atau cakaran hewan peliharaan seperti anjing, kucing, monyet, kera atau hewan penular rabies lainnya harus mendapat perlakuan khusus.

Langkah yang harus dilakukan jika ada masyarakat yang digigit atau dicakar hewan penular rabies, pertama bersihkan luka bekas gigitan atau cakaran menggunakan sabun dan air mengalir. 

Setelah itu langsung datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).

BACA JUGA:Baru 18 Perusahaan di Kaur Daftarkan Karyawan

BACA JUGA:Alokasi Pertalite di Bengkulu Ditambah, Mobil dan Motor Jenis Ini Tetap akan Dilarang Gunakan BBM Penugasan

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan, Didi Ruslan, S.KM, M.Si disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Budi Syaputra, M.Kes mengatakan, setiap tahun selalu ada masyarakat yang kena gigitan hewan penular rabies.

Tahun 2022 lalu, tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan 154 kasus atau orang yang terkena GHPR.

“Ini harus jadi perhatian serius semua pihak. Mengingat, gigitan hewan penular virus rabies tersebut sangat berbahaya bagi manusia. Apalagi, jika penanganannya lambat," terang Budi.

Dijelaskan Budi, sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu ada masyarakat yang terkena gigitan hewan penular rabies.

Sumber: kabid pencegahan dan pengendalian penyakit (p2p) dinas kesehatan bengkulu selatan