100 Persen Sekolah di Bengkulu Selatan Terapkan Kurikulum Merdeka, Simak Kelebihannya

100 Persen Sekolah di Bengkulu Selatan Terapkan Kurikulum Merdeka, Simak Kelebihannya

Pengawas SMP, Edward didampingi Kepala Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Novianto menjelaskan kurikulum merdeka. -rezan oktowesa-raselnews.com

“Setidaknya, ada empat arah perubahan kurikulum di Indonesia melalui Kurikulum Merdeka. Bisa dibilang, empat hal ini adalah kelebihan dari IKM.

Pertama, struktur kurikulum lebih fleksibel. Di mana, kurikulum terdahulu yang digunakan dalam skala nasional belum bisa memberikan fleksibilitas kepada para guru, khususnya dalam hal jam pelajaran yang ditentukan dalam per minggu,” ujar Edward.

BACA JUGA:Duh...Kuota Pupuk Subsidi di Bengkulu Selatan Cuma Dipenuhi 46 Persen, Distan Salahi Petani

“Nantinya, arah perubahan kurikulum ini memberikan kebebasan bagi guru terkait jam pelajaran karena ditargetkan dipenuhi dalam satu tahun, bukan setiap minggu.

Sehingga kelebihan bagi para guru dalam mengatur waktu lebih leluasa,” imbuhnya.

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Diingatkan Janji dengan KASN

Lanjut Edward, kelebihan kedua pada Kurikulum Merdeka yakni fokus pada materi esensial. Tak sedikit peserta didik ataupun orang tua murid yang mengeluhkan akan padatnya materi pelajaran di sekolah.

Materi pelajaran yang terlalu padat membuat tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

BACA JUGA:Bujian Dusun Bupati Bengkulu Selatan Menyasar 22 Desa, Berikut Daftarnya

“Oleh karena itu, ke depannya pembelajaran akan difokuskan pada materi yang esensial,” kata Pembina Program Guru Penggerak (PGP) ini.

Ketiga, dalam K-13 lalu penggunaan beragam perangkat ajar materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual.  

BACA JUGA:Polisi Tak Tertib Berkendara? Malu!!!

Sementara di Kurikulum Merdeka ke depannya akan memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

“Lalu pemanfaatan teknologi digital Kurikulum terdahulu belum dapat memaksimalkan dan memanfaatkan teknologi digital berbasis aplikasi.

BACA JUGA:Inspektorat Bengkulu Selatan Temukan Kesalahan Belanja BOS Puluhan Juta

Sumber: