Hardiknas, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Harap Tak Ada Lagi Anak Putus Sekolah

Hardiknas, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Harap Tak Ada Lagi Anak Putus Sekolah

Ilustrasi pelajar saat pulang sekolah-Julianto-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi BENGKULU Gunadi Yunir berharap momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 menjadi waktu tepat pemerintah untuk memperbaiki sektor pendidikan di Provinsi BENGKULU.

BACA JUGA:Cacam...11.300 Lebih Anak Bengkulu Selatan Putus Sekolah, Dikbud: Tidak Mungkin Sebanyak Itu

Ia berharap tidak ada lagi anak putus sekolah. Untuk itu, Gunadi mengharapkan pemerintah dapat menambah sekolah-sekolah tingkat atas untuk daerah yang berada di pelosok.

"Banyak anak yang putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan ke SMA karena jarak tempuh yang jauh dan keterbatasan biaya serta alasan lainnya," ujar Gunadi, Selasa (2/5/2023).

BACA JUGA:Kades Diminta Data Warga Putus Sekolah, Dikbud Pastikan Program Kejar Paket Gratis

Dicontohkannya, di Kecamatan Ulu Talo Seluma yang tidak tersedia SMA sederajat.

Ketiadaan sekolah lanjutan tersebut membuat calon siswa dari sekitar lima desa di wilayah itu harus pergi cukup jauh untuk bersekolah.

Sehingga banyak anak-anak yang memilih tidak melanjutkan sekolahnya setelah tamat SMP. Alasannya karena keterbatasan biaya untuk mencari tempat kost jika harus jauh dari orang tua.

BACA JUGA:Jumlah Anak Putus Sekolah Turun

"Untungnya ada SMK yang didirikan beberapa tahun lalu. Jadi anak-anak wilayah tersebut bisa melanjutkan ke SMK," kata Gunadi.

Hal senada juga diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Suimi Fales. Ia mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat jika puluhan siswa yang lulus SMP di Kaur terancam tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA sederajat.

BACA JUGA:Dua Remaja Putus Sekolah Diciduk

Antaranya warga Desa Bukit Indah, Suka Jaya, Tri Jaya, Sumber Harapan dan Desa Sinar Banten Kecamatan Nasal. "Penyebabnya karena untuk bersekolah ke SMA terdekat, harus menempuh jarak yang cukup jauh," sesal Suimi.

Kondisi ini, harus disikapi dengan serius oleh Pemprov Bengkulu yang memiliki kewenangan untuk jenjang pendidikan tingkat SMA.

Sumber: