Surga Terpencil di Bengkulu, Memiliki Alam yang Indah dan Potensi Besar, Ini Nama Daerahnya

Surga Terpencil di Bengkulu, Memiliki Alam yang Indah dan Potensi Besar, Ini Nama Daerahnya

Penampakan gerbang masuk pulau Enggano surga terpencil di Bengkulu-istimewa-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM – Di BENGKULU ada sebuah pulau terpencil dan terluar yang memiliki keindahan dan menyimpan potensi besar.

Terutama potensi wisata dan potensi perikanan dan kelautan.

Karena keindahannya dan letaknya yang dikelilingi samudera hindia, pulau ini disebut surga terpencil di BENGKULU.

Terutama bagi para pecinta alam bahari dan para pemancing.

BACA JUGA:Harimau Sumatera yang Meneror Warga Sebilo dan Kota Bumi Masih Berkeliaran, Ukurannya Mirip Sapi

BACA JUGA:Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Kamis 24 Agustus 2023, Ambil Voucher Gratis Sekarang

Surga terpencil di Bengkulu ini bernama pulau Enggano.

Pulau yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu ini memang layak disebut surga terpencil di Bengkulu.

Pulau Enggano merupakan sebuah kecamatan. Jika ditarik garis lurus, sebenarnya jarak pulau ini lebih dekat dengan Kabupaten Kaur, Bengkulu.

BACA JUGA:Diklaim Lebih Hemat, PLN Ganti Meteran Listrik di 8 Wilayah Ini dengan Smart Meter

BACA JUGA:Mainkan! Ada Saldo DANA Gratis Rp 150.000 dari Super Pineapple, Simak Cara Mainnya

Namun Kecamatan itu masuk bagian dari wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.

Letak pulau Enggano sangat strategis dari semua sisi. Mulai dari sisi pertahanan nasional, sumber daya kelautan dan perikanan tangkap serta pariwisata.

Pulau Enggano memiliki luas 400,6 kilometer persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 600 kepala keluarga.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terus mendorong peningkatan infrastruktur dasar seperti pembangunan jalan trans Enggano, guna mempermudah akses masyarakat menuju surga terpencil di Bengkulu tersebut.

BACA JUGA:BRIguna Purna, Pinjaman Khusus Pensiunan PNS dan TNI/Polri, Limit Rp 500 Juta

BACA JUGA:Duh! Proyek Jalan di Bengkulu Selatan Tak Kelar, Kadis PUPR: Tidak Usah Terlalu Dibahas

Seperti peningkatan Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Kahyapu.

Hal itu disampaikan Gubernur Rohidin Mersyah saat mengisi kuliah umum Kelautan dan Perikanan bersama Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Prof. Rokhmin Dahuri, serta Rektor UNIB Dr. Retno Agustina di Gedung Layanan Terpadu (GLT) UNIB, Rabu (23/8).

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Polres Bengkulu Selatan Amankan 6 Pencuri Modus Jadi Pemulung

BACA JUGA:Trik Dapatkan Saldo DANA Rp 180.000 dari Tap Coin, Terbukti Membayar, Cuan Terus Mengalir

Surga tersembunyi di Bengkulu ini bisa memberikan dampak besar bagi perekonomian di pulau  Enggano sendiri dan Provinsi Bengkulu.

Namun untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan rancangan bisnis yang matang dan didukung investasi yang tepat.

"Jika ingin ada impact besar terhadap perekonomian daerah, harus dibuat sebuah business plan yang betul-betul nendang, terintegrasi dengan skala usaha yang layak. Tentu rantai bisnisnya upstream-downstream. Juga harus betul-betul terpadu, yang tentu melibatkan masyarakat lokal, dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung," jelas Gubernur.

BACA JUGA:UNIK! Rumah di Kampung Ini Dilarang Menggunakan Semen, Warga Juga Tak Boleh Pelihara Unggas

BACA JUGA:Untuk Suami! Hati-hati Berucap, 15 Ucapan Ini Sudah Termasuk Talak dalam Islam

Tidak hanya bicara soal investasi, Gubernur saat ini sedang membuat sebuah peraturan daerah tentang masyarakat adat Enggano. Hal itu untuk melindungi hak-hak masyarakat Enggano sehingga investasi besar-besaran di Pulau Enggano, tidak memengaruhi adat budaya serta tanah masyarakat.

"Tujuan peraturan itu untuk melindungi masyarakat, jangan sampai masyarakat adat Enggano malah menjadi tamu di pulau mereka sendiri," jelas Gubernur.

BACA JUGA:Kabar Baik! Ombudsman Usul Guru Dapat Tunjangan Khusus Kebijakan PPDB

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Polemik Perkebunan Sawit di Kaur Kian Meruncing, Pemda Gelar Rapat Rertutup

Dalam kuliah umum yang disampaikan Prof. Rokhmin Dahuri yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia periode 2001-2004, pengembangan Pulau Enggano harus memenuhi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Baik dari aspek ekonomi, ekologi juga aspek sosial.

Sumber: gubernur bengkulu