Terungkap! 3 Fakta Baru Perkelahian Maut Merenggut 3 Nyawa di Bengkulu Selatan, Hasil Visum Mengejutkan
Kapolres bengkulu selatan memberikan keterangan kepada awak media-Sugio-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Polisi terus mengusut kasus perkelahian yang merenggut tiga nyawa pada Senin (14/8) siang di hamparan sawah Kurauan Desa Sebilo Kecamatan Pino, BENGKULU SELATAN.
Sudah dua pekan peristiwa perkelahian dua saudara Jono dan Dodi melawan ayah dan anak yakni Kani dan Een Fernando itu berlalu.
BACA JUGA:Bukan Skincare, Cantik Sejati Wanita di Suku Ini Melalui Cara Ekstrem, Berani Coba?
BACA JUGA:TERBARU! 4 Kementerian dan Instansi Resmi Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2023, No 1 Paling Banyak
Dari penyidikan dan penelusuran yang dilakukan polisi, ditemukan tiga fakta baru dibalik perkelahian maut yang merenggut nyawa Jono, Dodi dan Kani tersebut.
Fakta baru yang ditemukan polisi dalam kasus ini adalah hasil visum tim dokter RSHD Manna.
Dari hasil visum itu didapati luka tembak peluru senapan angin di perut Kani, warga Desa Batu Kuning Kecamatan Ulu Manna.
BACA JUGA:KPK Kunjungi Seluma, Masyarakat Hingga Pejabat Diberi Wejangan, Korupsi Harus Diberantas!
BACA JUGA: Naudzubillah! Ciri-ciri Nyata Wanita Pengikut Dajjal, Kepala Seperti Punuk Unta, Berpakaian Tapi....
Hal itu dikuatkan juga dengan ditemukannya barang bukti sepucuk senapan angin yang disita polisi dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat kejadian.
Diduga Kani lebih dulu ditembak sebelum perkelahian terjadi.
“Memang ada satu luka tembak di bagian perut korban atas nama Kani. Luka tembak itu akibat peluru senapan angin. Ada kemungkinan kalau Kani ini yang duluan diserang, sebelum terjadi perkelahian itu,” kata Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir, SIK didampingi Kasat Reskrim, Iptu Susilo, MH.
BACA JUGA:Dianggap Perilaku Negatif, 6 Situasi Ini Mengharuskan Kamu Egois
BACA JUGA:Peluang Bisnis Di Bengkulu, Modal Receh Untung Gede, Bisa Beli Mobil Fortuner, Ini Jenis Usahanya
Kemudian fakta kedua, sebelum terjadi perkelahian yang merenggut tiga nyawa itu, ternyata perselisihan antara Jono dan Dodi dengan Kani sudah lama terjadi.
Perselisihan dipicu sengketa lahan sawah yang berada di hamparan Kurauan Desa Sebilo Kecamatan Pino itu.
Bahkan persoalan itu sudah sampai dilaporkan ke pihak kepolisian.
BACA JUGA:Seleksi CASN 2023! Pilih CPNS atau PPPK? Intip Perbedaan dan Besaran Gaji di Sini
Ketika itu yang melapor adalah Jono dan Dodi. Mereka melaporkan Kani atas sangkaan penyerobotan dan pengerusakan lahan.
Laporan itu mereka buat karena mereka merasa pemilih sah lahan tersebut yang dibuktikan dengan sertifikat hak milik (SHM) yang diterbitkan BPN tahun 2022 lalu.
BACA JUGA:Kirab Pemilu 2024 di Bengkulu Selatan Digelar 30 Agustus 2023, Diawali Serah Terima dari Seluma
BACA JUGA:Kemarau Berbarengan El Nino Tak Selalu Berdampak, Ada Sisi Positifnya, Ini Penjelasan Ahli
“Ternyata kedua belah pihak ini memang sudah berselisih sebelum peristiwa (perkelahian maut) ini terjadi. Jono dan Dodi yang merupakan dua bersaudara itu pernah menyampaikan pengaduan soal lahan itu. Pengaduan itu sudah kami proses, dan memang belum ada kesimpulannya karena perlu meminta keterangan pihak-pihak terkait,” imbuh Kapolres.
BACA JUGA:MenPAN-RB Sebut Tenaga Honorer Ini Tak Bisa Ikut Seleksi CPNS dan PPPK 2023, Maaf Ya!
BACA JUGA:Formasi CPNS dan PPPK Kemenag 2023: Syarat, Dokumen, dan Jadwal Pendaftaran di Sini
Kapolres memastikan pengaduan yang dibuat Jono dan Dodi sebelum mereka meninggal itu akan tetap diproses. Hal itu bertujuan untuk menelusuri akar sengketa lahan.
Sumber: kapolres bengkulu selatan