Terungkap! 3 Fakta Baru Perkelahian Maut Merenggut 3 Nyawa di Bengkulu Selatan, Hasil Visum Mengejutkan

Polisi akan meminta keterangan pihak-pihak terkait untuk menelusuri asal usul tanah yang disengketakan itu.

“Selain mengusut peristiwa perkelahian yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia,  laporan soal sengketa lahan tetap akan diproses. Kami akan meminta keterangan BPN dan pihak-pihak lain. Asal usul lahan itu akan dicari titik terangnya agar tidak timbul lagi sengketa kedepannya,” tegas Kapolres.

BACA JUGA:Formasi PPPK 2023 di Daerah 493.634, Ada yang Kecewa!

BACA JUGA: Ini Dia Jawaban Kode Voucher Badai Shopee Minggu 27 Agustus 2023, Klaim Diskon Belanja 100 Persen Sekarang

Fakta baru ketiga adalah, polisi sudah memeriksa 11 saksi terkait perkelahian maut ini.

Para saksi yang sudah diperiksa meliputi Kades Sebilo, dan beberapa warga yang mendengar teriakan dari TKP.

Kemudian beberapa warga yang pertama kali datang ke TKP dan ikut menolong korban yang selamat.

Sementara Een Fernando yang berstatus saksi kunci sekaligus korban belum bisa diminta keterangan secara jelas karena belum pulih total.

BACA JUGA:Wahai Honorer, Simak Pernyataan MenPAN-RB, Jangan Khawatir Lagi Ya!

BACA JUGA:10 Website Penyedia Lowongan Kerja Terbaik 2023, Digaji Dollar

“Walaupun sudah memeriksa 11 saksi, tapi diantara keterangan para saksi itu kami belum bisa menyimpulkan kronologis dan motif yang sebenarnya perkelahian itu. Soalnya tidak ada saksi yang melihat langsung, mereka hanya mendengar dari kejauhan. Sedangkan saksi korban belum bisa memberi keterangan secara konsisten karena belum pulih total,” imbuh Kapolres.

Diketahui, perkelahian maut yang merenggut tiga nyawa itu terjadi Senin (14/8/2023) siang di hamparan sawah Kurauan Desa Sebilo Kecamatan Pino.

BACA JUGA:Tramadol Masuk Kategori Obat Keras, BPOM Ingat Bahaya Kecanduan

BACA JUGA:INI Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Minggu 27 Agustus 2023, Dapatkan Voucher Belanja Gratis

Dua bersaudara yakni Joni dan Dodi, warga Desa Padang Mumpo Kecamatan Pino meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan Kani (46), warga Desa Batu Kuning Kecamatan Ulu Manna dan anaknya Een Fernando (26).

Kani juga meninggal dunia dalam perkelahian itu, sedangkan anaknya selamat.

Perkelahian tersebut dipicu sengketa lahan sawah yang sudah berlarut sejak lama. Kedua belah pihak saling klaim sebagai pemilik lahan sawah tersebut. (red)  

Sumber: kapolres bengkulu selatan