Kemarau Melanda! Warga Terpaksa Jalan Kaki 4 Kilometer Demi Air Bersih
warga mencari air bersih malam hari-istimewa-raselnews.com
RASELNEWS.COM - Musim kemarau mulai melanda di beberapa daerah di Indonesia. Kekeringan pun terjadi. Tak hanya sumur, sawah terancam gagal panen.
Demi air bersih, warga terpaksa berjibaku berjalan kaki dengan menuruni bukit sejauh 4 kilometer.
Belum selesai. Setiba di lokasi, warga Desa Kalianjir, Banjarnegara, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara harus dipaksa menungu hingga berjam-jam.
BACA JUGA:Dampak Kemarau di Bengkulu, Dua Lahan Terbakar Hebat, Ini Lokasinya
Bahkan mereka harus mengeluarkan kocek sebesar Rp80 ribu untuk 1.000 liter air bersih.
Mau tak mau, warga terpaksa mengeluarkan biaya demi memenuhi kebutuhan air bersih Mulai dari memasak, mandi, mencuri, hingga keperluan lainnya.
63 Persen Wilayah Masuk Musim Kemarau
Sementara itu, BMKG dalam laman resminya menyatakan Indonesia bersiap menghadapi dampak fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya.
BACA JUGA:Kemarau di Bengkulu Tebar Ancaman, Harga Beras Naik, Tanaman Petani Layu, Terjadi Kebakaran Hutan
"Di Indonesia, El Nino memberikan dampak pada kondisi lebih kering sehingga curah hujan berkurang, tutupan awan berkurang, dan suhu meningkat," kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), A. Fachri Rajab
Pemantauan 10 hari terakhir Juli 2023, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan nilai sebesar +1.14 yang mengindikasikan bahwa El Nino terus menguat intensitasnya sejak awal Juli.
BMKG memprediksi puncak dampak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023 mendatang.
Hasil monitoring hingga pertengahan Juli 2023, sebanyak 63% dari zona musim telah memasuki musim kemarau. BMKG memprediksi kemarau tahun ini akan lebih kering dari normalnya-dan juga lebih kering dari tiga tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Kemarau Diserati El Nino di Bengkulu, Belasan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen, Seperti Ini Kondisinya
Beberapa daerah yang akan terdampak cukup kuat adalah sebagian besar wilayah Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung. Seluruh Pulau Jawa, Bali.
Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara diprediksi memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem.
BACA JUGA:Dampak El Nino 19 Daerah Di Indonesia Kemarau, Sumatera Kena Imbas, Bengkulu Bisa Mengerikan
Prakiraan curah hujan bulanan BMKG menunjukkan bahwa sebagai besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan kategori rendah bahkan sebagian lainnya akan mengalami kondisi tanpa hujan sama sekali hingga Oktober nanti.
"Jadi harus tetap waspada akan potensi terjadinya kekeringan," imbau Fachri. (red)
Sumber: