Pipa Pamsimas Bocor, Puluhan KK di Seluma Krisis Air Bersih

Pipa Pamsimas Bocor, Puluhan KK di Seluma Krisis Air Bersih

Pipa Pamsimas Bocor, Puluhan KK di Seluma Krisis Air Bersih -fauzan-raselnews.com

SELUMA, RASELNEWS.COM - Puluhan Kepala Keluarga (KK) di Desa Napal Jungur, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten SELUMA, Bengkulu mengalami krisis air bersih sejak pertengahan Desember 2024.

Krisis ini dipicu oleh kebocoran parah pada pipa bak Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang menjadi sumber utama air bersih di desa tersebut.

BACA JUGA:Perjuangan Warga Gunung Tiga Mencari Simber Air Bersih, Sudah 4 Sumur Digali, Ya Allah Kapan Hujan Turun

Menurut Redo Ilham (34), warga Desa Napal Jungur, setidaknya ada 20 KK sangat bergantung pada bak penampungan Pamsimas yang terletak di kawasan perbukitan, sekitar 50 meter dari permukiman.

Namun, akibat kebocoran pipa, aliran air dari bak penampungan sudah lebih dari sebulan terhenti. "Sejak lebih dari satu bulan, air dari bak penampungan tidak lagi mengalir karena pipa mengalami kebocoran parah," ungkapnya.

BACA JUGA:Suplai Air Bersih Dibatasi, PT SBS Dituding Sengaja Buang Limbah ke Sungai Selali

Warga sempat berupaya memperbaiki kerusakan secara swadaya, tetapi perbaikan tersebut tidak bertahan lama. Kebocoran bahkan semakin meluas hingga menyebabkan aliran air tidak dapat memenuhi kebutuhan warga.

Kerusakan pipa, yang terletak di tengah perkebunan warga, ditemukan hampir sepanjang jalur pipa dari bak penampungan.

"Kami sudah mencoba memperbaiki, tapi hasilnya tidak maksimal. Setelah diperbaiki, pipa kembali bocor," tambahnya.

BACA JUGA:Diduga Akibat Limbah Pabrik, Air Sungai Selali Menghitam, Warga Kesulitan Dapatkan Air Bersih

Sebagai langkah sementara, warga yang tidak memiliki sumur pribadi kini menggunakan sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Sementara itu, untuk kebutuhan air minum, mereka harus membeli air mineral galon.

"Saat ini, kami menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci. Namun, untuk kebutuhan minum, kami terpaksa membeli air mineral karena kualitas air sungai semakin buruk dan tidak layak untuk konsumsi dapur," demikian Redo. (**)

Sumber: