Sawit di Bengkulu Ngetrek, Hasil Panen Merosot Hingga 70 Persen, Ingin Buah Sawit Kembali Normal? Ini Caranya
hasil sawit di bengkulu susut hingga 70 persen akibat musim kemarau-istimewa-raselnews.com
BENGKULU, RASELNEWS.COM - Tanaman perkebunan kelapa sawit di BENGKULU ngetrek. Hasil panen sawit petani di BENGKULU merosot hingga 70 persen.
Musim trek sawit di Bengkulu ini dipicu musim kemarau yang tak kunjung berakhir.
Tanaman sawit kekurangan air dan tidak berbuah. Buah yang dipanen petani saat ini merupakan buah yang muncul sebelum musim kemarau terjadi beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Baliho Caleg Kian Masif, Bawaslu Bengkulu Ingatkan Tanggal 28 November
BACA JUGA:Mesin Penyedot Air Milik Kelompok Tani di Kaur Dicuri, Petani Tak Bisa Lagi Mengairi Sawah
Diprediski musim ngetrek sawit di Bengkulu ini masih akan terjadi hingga beberapa bulan kedepan.
Puncaknya diprediksi terjadi pada bulan Januari hingga maret 2024.
Jika kemarau di Bengkulu berakhir pada November 2023 ini, maka tanaman kelapa sawit baru akan mengeluarkan buah baru pada bulan desember, buah itu paling cepat bisa dipanen empat bulan kemudian.
BACA JUGA:Berapa Angsuran Kredit Rumah Rp 600 Juta Tenor 25 Tahun? Berikut Simulasi KPR di Bank BTN
Treknya buah kelapa sawit di Bengkulu membuat sejumlah petani mengeluh. Walaupun saat ini harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tinggi, tetapi hasil panen yang sedikit tetap saja membuat petani kesulitan.
“Biasanya hasil panen per hektar itu tidak kurang dua ton. Namun sekarang hanya tinggal 500 sampai 600 kilogram saja, atau merosot hingga 70 persen. Ini sangat memprihatinkan, karena penghasilan petani turun drastis,” ujar Edison (45) petani sawit Desa Tungal 1 Kecamatan Pino Raya.
BACA JUGA:Lahan Gambut Seluas 5 Hektar di Seluma Terbakar, Pemadaman Masih Dilakukan
BACA JUGA:Asah Kemampuan Beladiri, Satgas TMMD Bengkulu Selatan Latihan Pencak Silat
Sumber: petani sawit di bengkulu