Makanan yang 'Haram" Dikonsumsi Penderita Asam Urat, Bagaimana Cara Penanganannya?
Makanan yang dilarang bagi penderita penyakit asam urat-Istimewa-Tangkapan Layar youtube Kata Dokter
RASELNEWS.COM - Salah satu masalah yang sering dibicarakan di Indonesia adalah asam urat atau yang juga dikenal sebagai gout.
Kali ini, akan membahas penyebab, faktor risiko, gejala, pengobatan, dan strategi pencegahan yang efektif bagi penderita asam urat.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Bengkulu Danai Rp 23,1 Miliar Warga Kaur Sakit
Asam urat adalah senyawa yang dihasilkan dari metabolisme purin, yang bisa berasal dari makanan atau tubuh kita sendiri.
Ketika purin dipecah, akan dihasilkan senyawa bernama asam urat. Asam urat yang berlebihan akan dikeluarkan melalui ginjal.
Makanan yang tinggi kandungan purin, seperti daging merah, jeroan, makanan berlemak, pemanis buatan (fruktosa), minuman beralkohol, dan makanan siap saji, bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
BACA JUGA:Kayu Manis Baik untuk Kesehatan, Tapi Kayu Manis Jenis Ini Punya Efek Samping Loh.....
Meskipun asam urat memiliki fungsi sebagai antioksidan, kelebihannya dapat menyebabkan penyakit. Kadar asam urat normal berkisar antara 2,4 hingga 6 untuk wanita dan 3,4 hingga 7 untuk pria.
Jika melebihi ambang tersebut, kamu memiliki kadar asam urat yang tinggi dan perlu diobati.
Perlu diingat bahwa kolesterol dan asam urat adalah dua senyawa yang berbeda dengan fungsi berbeda dalam tubuh.
BACA JUGA:5 Jus untuk Menyembuhkan Mata Kabur dan Mengembalikan Kejernihan serta Kesehatannya
Kolesterol dihasilkan dari lemak yang dikonsumsi dan terbagi menjadi kolesterol baik dan jahat.
Sementara asam urat berasal dari metabolisme purin yang ditemukan dalam daging merah, makanan olahan, jeroan, dan minuman beralkohol.
Jika Anda memiliki asam urat tinggi, sebaiknya hindari makanan seperti daging merah, jeroan, seafood, makanan olahan, dan minuman beralkohol.
BACA JUGA:Bukan Hanya Daunnya, Batang Kelor Juga Bermanfaat untuk Kesehatan, Berikut Khasiatnya
Sebaliknya, konsumsilah sayur-sayuran, buah-buahan seperti ceri, strowberry, dan pir, serta cukup air putih untuk membantu menurunkan kadar asam urat.
Penting juga untuk menjaga berat badan stabil, berolahraga secara teratur, dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mengatur pola makan yang baik dan mendapatkan saran pengobatan jika diperlukan.
BACA JUGA:7 Manfaat Kesehatan dari Buah Naga Merah
Sumber: