Migrain Bukan Sakit Kepala Biasa, Lakukan Cara Ini untuk Mengurangi Resiko Migrain

Migrain Bukan Sakit Kepala Biasa, Lakukan Cara Ini untuk Mengurangi Resiko Migrain

Ilustrasi : Migrain -Istimewa-Tangkapan Layar youtube Kata Dokter

RASELNEWS.COM - Migrain bukan sekadar sakit kepala biasa, tapi sering kali dapat mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.

Apa sebenarnya yang terjadi di balik migrain dan bagaimana cara kita mengatasi jika terkena Migrain? Ada beberapa jenis sakit kepala yang bisa terjadi pada seseorang.

BACA JUGA:Kenali dan Waspadai! 7 Tanda Penyakit Kelebihan Gula Dalam Tubuh

Mulai dari sakit kepala seperti tertekan atau terikat yang disebut Tension Type Headache, migrain, Cluster Headache, sakit kepala akibat penggunaan obat, sakit kepala karena overuse otot tertentu, sakit kepala hormonal, dan vertigo.

Biasanya, migrain ditandai dengan nyeri yang terlokalisir di satu sisi kepala, baik kanan atau kiri, dan sering kali disertai dengan tanda-tanda penyerta yang dinamakan aura.

BACA JUGA:Sakit Perut, Kenali Gejalanya! Berikut 7 Penyakit Berbahaya dengan Gejala Sakit Perut

Pada beberapa orang, migrain yang disertai aura biasanya diawali dengan kilatan cahaya di mata, pandangan kabur di titik tertentu, atau suara nyaring yang menyebabkan ketidaknyamanan pada pendengaran.

Setelah itu, muncul migrain yang ditandai dengan denyutan yang kuat di sisi kepala yang nyeri. Migrain juga bisa disertai gejala gastrointestinal seperti mual atau muntah.

BACA JUGA:Kenali Tanda-tanda pada Kaki Pada Saat Gula Darah Anda Tinggi

Penyebab migrain tidak bisa disamaratakan karena berbeda antara satu orang dengan yang lain.

Faktor genetik sering kali berperan, di mana migrain bisa menurun dari orang tua ke anak.

Sensitivitas terhadap cahaya berlebih, suara kencang, penyakit lambung, kurang istirahat, dan kekurangan nutrisi atau vitamin yang baik untuk saraf juga bisa menjadi pemicu migrain.

BACA JUGA:SUV Huawei Aito M7, Mobil Murah dan Canggih serta Mampu Kenali Suara, Langsung Laku 50.000 Unit

Untuk mendiagnosis migrain, tidak ada pemeriksaan khusus yang baku. Anamnesis pada pasien, pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan penyakit lain, dan pemeriksaan tambaha.

Seperti MRI atau pemeriksaan darah bisa dilakukan pada kasus migrain berat yang tidak membaik dengan analgetik atau disertai defisit neurologis.

BACA JUGA:Apa Itu Hipertensi? Kenali Ciri dan Cara Menurunkan Hipertensi dengan 5 Bahan Alami

Yang pertama harus dilakukan pasien saat migrain kambuh adalah tidak panik, karena stres bisa memperburuk migrain.

Penggunaan pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol, kompres dingin dan hangat bergantian, dan istirahat bisa membantu meredakan nyeri.

Sumber: