Wisata Tebat Rukis Tak Terurus, Permukaan Kotor Hingga Fasilitas Dicuri

Wisata Tebat Rukis Tak Terurus, Permukaan Kotor Hingga Fasilitas Dicuri

HILANG: Tulisan Cinta BS di objek wisata tebat rukis Bengkulu Selatan hilang dicuri oknum tak bertanggung jawab-Rezan Okta Wesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Objek wisata Tebat Rukis yang menjadi ikon wisata perkotaan di Bengkulu Selatan (BS), akhir-akhir ini semakin tidak terurus.

Selain permukaan air tebat yang kotor lantaran dipenuhi sampah plastik dan bekas botol minuman kemasan, beberapa fasilitas pendukung seperti lampu taman dan tulisan ikonik “CINTA BS” hingga beberapa tiang lampu hias, hilang dicuri orang tidak bertanggung jawab.

Jefri Gunawan (24), pengunjung Tebat Rukis, menyesalkan kondisi objek wisata tersebut. Tebat Rukis sepatutnya dijaga dan tidak dikotori dengan sampah plastik.

BACA JUGA:Ditertibkan, PKL Kembali Padati Tebat Rukis

“Agak miris juga melihat kondisi wisata Tebat Rukis ini. Di dalam kota saja yang notabenya orang ramai, kondisinya seperti ini. Apalagi jika wisata berada di luar kota, tentu kian mengkhawatirkan,” ungkapnya.

Pemkab BS harus diharapkan mengambil langkah tegas terhadap oknum masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas Tebat Rukis. “Ditindaklah, harus dilakukan. Jika tidak objek wisata yang lain juga terancam,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Satpol PP-Damkar BS, Erwin Muchsin turut mengkhawatirkan kerusakan dan kotornya objek wisata Tebat Rukis. Erwin mengaku bersama Anggota bakal menyelidiki pelaku pembuang sampah di area tersebut.

BACA JUGA:Revitalisasi Tebat Gelumpai Terus Berlanjut, Target Wisata Dalam Kota

“Yang buang sampah sembarangan dapat dijerat sanksi Tipiring sesuai Perda Sampah. Begitupun oknum yang merusak fasilitas daerah, bisa dikenakan sanksi sesuai Perda Trantibum,” kata  Erwin.

Erwin mengaku akan berkoordinasi dengan OPD terkait mengenai pengawasan dan pengelolaan objek wisata. Pasalnya di BS ada lebih 20 objek wisata unggulan yang selalu ramai dikunjungi masyarakat. Tanpa ketegasan dan peran pengawasan, semua objek tersebut terancam rusak oleh ulah tangan jahil.

“Ini terjadi karena yang bersangkutan (oknum) belum sadar akan pentingnya kemajuan daerah. Maka perlu dilakukan pembinaan khusus jika nanti tertangkap tangan,” pungkasnya.

Sumber: kepala dinas satpol pp-damkar bengkulu selatan