Si Pahit Lidah, Manusia Sakti Dari Sumatera Selatan, Ternyata Ini Kelemahannya
Arca Laki Laki menggendong anak yang diyakini peninggalan Si Pahit Lidah-istimewa-raselnews.com
BACA JUGA:Video Syur 47 Detik Mirip Rebecca Klopper Tersebar, Akun Twitter @dedekkugem Dilaporkan Polisi
Akhirnya Serunting pergi mengembara meninggalkan Sitti sebelum waktu pertarungan tiba.
Hingga Pangeran Serunting tiba di Gunung Siguntang dan mulai bertapa untuk mencari kesaktian.
Saat sedang bertapa, Pangeran Serunting mendengar suara gaib dari Sang Hyang Mahameru.
Suara itu mengatakan, jika ingin mendapatkan kesaktian Pangeran Serunting harus bertapa di bahwa pohon bambu hingga daun bambu itu menutupi seluruh tubuhmunya.
BACA JUGA:Sssttt....Cuma Siapkan Syarat Ini, KUR BCA 2023 Rp300 Juta Cair ke Rekening
BACA JUGA:KREATIF! PKK Desa Lubuk Sirih Ilir Sulap Kain Perca Menjadi Berbagai Kerajinan
Tanpa berpikir panjang, Pangeran Serunting segera menyanggupi persyaratan itu.
Setelah itu, ia langsung memulai tapanya dengan penuh konsentrasi.
Segala bentuk kehidupan dunia telah lenyap dalam pikiran dan ingatannya. Rasa lapar dan dahaga pun tidak dirasakannya lagi.
Semakin lama ia semakin larut dalam tapanya sehingga tak terasa sudah 2 tahun ia bertapa.
BACA JUGA:Rawan Kebakaran Hutan, BMKG Mendeteksi 26 Titik Pansa di Bengkulu
BACA JUGA:Viral Pesawat Boeing 737 Parkir di Halaman Rumah Warga Nganjuk, Dibeli Rp1 Miliar, Nih Pemiliknya
Saat itu pula, seluruh tubuhnya telah tertutupi daun-daun bambu yang telah berguguran.
Sesuai dengan janjinya, Sang Hyang Mahameru kembali mendatangi Pangeran Serunting.
Sang Hyang Mahameru pun menurunkan kesaktiannya kepada Pangeran Serunting.
Kesaktian yang diturunkan kepada Pangeran Serunting adalah, apapun yang diucapkan akan menjadi sumpah.
BACA JUGA:Ratusan Petani dan Nelayan Bengkulu Diberangkatkan ke Kota Padang, Ternyata Ini Tujuannya
BACA JUGA:Bupati Seluma Bagikan Delapan Unit Mobil, Ternyata Ini Peruntukannya
Dengan perasaan gembira, Pangeran Serunting segera pulang ke kampung asalnya, Dalam perjalanan, terbersit di pikirannya untuk menjajal kesaktian yang baru diperolehnya itu.
Saat menjumpai hamparan pohon tebu di tepi danau, ia berkata: ‘Jadilah batu, wahai pohon tebu!’
Berkat kesaktian lidahnya, hamparan pohon tebu itu langsung berubah menjadi batu.
Sejak itulah, Pangeran Serunting dijuluki Si Pahit Lidah karena kesaktian lidahhnya itu.
BACA JUGA:Berapa Poin Diraih Timnas Indonesia Jika Menang Melawan Timnas Argentina?
BACA JUGA:Pemda Seluma Serahkan Lahan untuk Mako Brimob, Ternyata di Sini Lokasinya
Kemudian, Si Pahit Lidah mendapati sebuah bukit yang gersang dan tandus bernama Bukit Serut.
Ia kemudian mengubah bukit gersang itu menjadi hutan belantara.
Ketika tiba di suatu desa, Si Pahit Lidah memenuhi keinginan sepasang suami istri yang sudah tua untuk memiliki anak.
Dengan kesaktian lidahnya, ia mengubah sehelai rambut milik si nenek menjadi seorang bayi laki-laki.
BACA JUGA:Imam Nawawi, Ulama Besar yang Memilih Hidup Menyendiri, Mengapa? Perempuan Jangan Emosi
BACA JUGA:Viral! Hajah Cantik Miliki 2 Suami, Tinggal Satu Rumah Tapi Tetap Harmonis, Ternyata Ini Resepnya
Pengembaraan Si Pahit Lidah terus berlangsung. Berbagai tempat dia kunjungi.
Saat melakukan pengembaraan inilah, banyak kisah yang terjadi karena sumpah Si Pahit Lidah.
Setelah lama mengembara akhirnya Serunting yang sudah berubah nama menjadi Si Pahit Lidah kembali ke daerah tempat istrinya tinggal.
BACA JUGA:Kemdikbud Sebut 45 Pemda Tak Usulkan CPNS dan PPPK 2023, 3 di Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Pemkab Kaur Usul Rekrutmen 220 PPPK, 3 Formasi Jadi Prioritas, Berikut Rinciannya
Ternyata sepeninggal Si Pahit Lidah mengembara, Aria Tebing juga mencari kesaktian.
Adik iparnya ini juga mendapatkan kesaktian pilih tanding yakni sepasang bola mata di bagian belakang kepala.
Karena memiliki empat mata inilah, akhirnya Aria Tebing diberi gelar Si Mata Empat.
Setelah Si Pahit Lidah kembali, rupanya perseteruan antara kakak dan adik ini juga belum berakhir.
Sumber: dikutip dari berbagai sumber terpercaya