Indonesia Pernah Surplus Pangan, Bantu Korban Kelaparan di Afrika 100 Ribu Ton Gabah, Bukti Pertanian Indonesi

Indonesia Pernah Surplus Pangan, Bantu Korban Kelaparan di Afrika 100 Ribu Ton Gabah, Bukti Pertanian Indonesi

Cadangan beras Indonesia-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Sejarah mencatat bahwa negara Indonesia pernah mengalami surplus beras.

Pada tahun 1985 Indonesia mampu memberikan bantuan 100 ribu ton gabah kepada korban kelaparan di negara Afrika.

Namun saat ini Indonesia justru impor beras setiap tahun untuk memenuhi cadangan pangan nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), periode Januari - Agustus 2023 Indonesia mengimpor beras sebanyak 1,59 juta ton.

BACA JUGA:PT KAI Buka Lowongan Kerja Besar-besaran untuk Lulusan SMA/SMK, D3/S1, Bartato dan Bertindik Minggir Dulu

BACA JUGA:Program TMMD di Bengkulu Selatan Selesai Sudah, Hasilnya Luar Biasa, Ini Wujudnya

Beras itu didatangkan dari Thailand dengan proporsi 74,06% dari total impor ke Indonesia yang senilai US$466,5 juta.

Kemudian disusul oleh Vietnam yang memasok beras sebanyak 24,35% dengan nilai mencapai US$456,4 juta.

Indonesia berjaya di sektor pangan pada masa pemerintahan presiden Soeharto. Bahkan kala itu Indonesia mendapat julukan sebagai negara penghasil beras terbesar dunia.

BACA JUGA:Meski Menunggak, Nasabah Pinjol Ini Aman Dari DC, Ini Alasannya

BACA JUGA:Acara Musik Pesta Pernikahan di Seluma Berujung Tragedi, Warga Desa Penago II Ditusuk

Pada awal pemerintahan Orde Baru Indonesia mulai mengejar ketertinggalan. Presiden Soeharto mulai melaksanakan pembangunan besar-besaran di sejumlah bidang.

Terutama pembangunan sektor pertanian dan infrastruktur penunjang pertanian.

Untuk meningkatkan produksi beras nasional, pemerintah jaman Orde Baru menerapkan program Bimbingan Masal (BIMAS). 

Sumber: dikutip dari berbagai sumber