Air Jahe Memang Baik untuk Tubuh, Tapi Tidak dengan Penderita Ini, Bahaya!
Air Jahe Memang Baik untuk Tubuh, Tapi Tidak dengan Penderita Ini, Bahaya!-istimewa-freepik.com
RASELNEWS.COM - Pasti Anda familiar dengan jahe, bukan? Perpaduan unik rasa pedas, hangat, dan sedikit manisnya sangat terasa saat digunakan dalam berbagai hidangan.
Ketika dikonsumsi, rasa pedasnya memberikan sensasi hangat di mulut, sementara kelembutan rasa manisnya turut memberikan nuansa berbeda pada sensasi pedasnya.
Namun, jahe tidak hanya dikenal dalam bidang kuliner, tetapi juga populer dalam pengobatan karena kandungan nutrisinya yang kaya.
BACA JUGA:6 Manfaat Luar Biasa Minyak Kelapa untuk Rambut, Mengatasi Ketombe hingga Kutu
Jahe mengandung karbohidrat, serat, protein, serta mineral seperti zat besi dan potasium. Selain itu, terdapat vitamin penting seperti vitamin C yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Para ahli sangat menganjurkan untuk mengonsumsinya secara teratur, terutama dalam bentuk air jahe yang populer.
Air jahe merupakan minuman herbal sederhana yang diminati banyak orang karena sensasi hangat yang ditawarkannya.
BACA JUGA:Bukan Gila! Bicara Sendiri Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental
Tetapi, penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang dapat dengan aman mengonsumsi air jahe, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Ada beberapa situasi di mana disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi jahe sama sekali.
Berikut adalah beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk mengonsumsi jahe:
BACA JUGA:10 Manfaat Susu Almond Bagi Kesehatan, Penderita Ginjal Kronis Wajib Simak
1. Diabetes
Meskipun mengonsumsi jahe dalam berbagai bentuk dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, bagi penderita diabetes, penting untuk memantau kadar gula darah dengan cermat saat mengonsumsi jahe dalam jumlah besar.
Bagi mereka yang rutin mengonsumsi obat diabetes seperti insulin atau obat antidiabetes oral, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai konsumsi jahe untuk menyesuaikan dosis obat dan jahe agar gula darah tetap stabil.
BACA JUGA:Manfaat Daun Kenikir Bagi Kesehatan, Tapi Jangan Berlebihan! Nih Efek Sampingnya
2. Riwayat Asam Lambung
Individu dengan riwayat penyakit asam lambung atau refluks asam sebaiknya memperhatikan asupan jahe. Asam lambung yang naik ke esofagus dapat memicu gejala seperti nyeri atau heartburn.
Konsumsi jahe berlebihan dapat memperburuk gejala asam lambung, oleh karena itu, perlu waspada terhadap jumlah konsumsi jahe.
3. Tekanan Darah Tinggi
BACA JUGA:Wajah Glowing, Bekas Jerawat Hilang, Berikut 10 Manfaat Asam Jawa Bagi Kecantikan
Meskipun jahe tidak meningkatkan tekanan darah, efeknya dapat membantu mengontrol tensi.
Namun, bagi orang yang sudah mengonsumsi obat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi, kombinasi dengan jahe dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berisiko.
Konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan dosis obat dan jahe yang aman dikonsumsi.
4. Hemofilia
Orang dengan gangguan pembekuan darah seperti hemofilia perlu berhati-hati dengan konsumsi jahe. Sifat antikoagulan jahe dapat meningkatkan risiko pendarahan pada orang dengan kondisi ini.
BACA JUGA:8 Manfaat Kunyit Putih untuk Kesehatan, Wanita Pasti Senang
5. Konsumsi Obat Pengencer Darah
Bagi yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin, perlu berhati-hati karena kombinasi dengan jahe dapat memperkuat efek pengencer darah dan meningkatkan risiko pendarahan atau memar yang berlebihan.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang dalam pengobatan dengan obat-obatan tertentu. (red)
Sumber: