Edan, Warga Pino Raya Aniaya Mertua Karena Perkara Air Ludah

Edan, Warga Pino Raya Aniaya Mertua Karena Perkara Air Ludah

Penyidik Polsek Pino Raya memeriksa TP, penganiaya mertua pada Juma (11/11/2022) malam-rezan oktowesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Seorang pria warga Desa Selali Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan berinisial TP (43), tega menganiaya mertuanya, Dahermanudin (60) warga Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya hanya perkara air ludah. 

Penganiayaan ini terjadi Jumat (11/11/2022) sekitar pukul 16.30 WIB di rumah korban.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Penyebar Foto Syur Janda Pino Raya Ditangkap, Motifnya Sakit Hati

Akibat penganiayaan tersebut, mertua pelaku harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasanuddin Bengkulu Selatan lantaran mengalami luka lebam di bagian wajah karena hantaman tinju pelaku.

Kronologis kejadian, sekitar pukul 14.00 WIB Jumat (11/11/2022), TP bersama istrinya, IW (36) mendatangi rumah korban Dahermanudin yang tak lain mertuanya di Desa Kembang Seri dengan maksud bersilaturahmi. 

BACA JUGA:Pamit Kerja Kelompok, Siswi SMA di Seluma Justru Dicabuli

Maklum, hal ini lantaran TP sudah lama tidak pulang kampung halaman karena mengurus kebun kopi di Bengkok Kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Kepahiang.

Pada saat bertandang ke rumah korban, TP dan istrinya mendapati rumah korban dalam keadaan kosong dikarenakan korban bersama istrinya, Rahmayani (50) sedang berada di kebun kelapa sawit. 

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya sekira pukul 16.30 WiB korban tiba di rumah.

BACA JUGA:OTT Kepala Dispendik Bengkulu Utara Diduga Terkait Suap 2 Paket Proyek

Tak lama setelah itu, TP langsung bertemu dengan korban.

Entah mengapa, tiba-tiba korban langsung membuang ludah di depan menantunya itu.

Melihat hal tersebut TP langsung emosi dan mengatakan "Tuapo Maksud Dighi" (apa maksud korban).

Saat TP melontarkan kata-kata tersebut, korban sama sekali tidak menjawab dan  malah kembali membuang ludah di depan korban. 

BACA JUGA:BSU Tenaga Kerja Rp600.000 Cair, Buruan Cek di Sini

Melihat ulah korban, TP bertambah emosi dan membabi buta  memukuli korban dengan tangan kosong.

Korbanpun tak bisa melawan karena kalah tenaga hingga dirinya tersungkur ke halaman rumah. 

Melihat keributan tersebut, para tetangga dan warga setempat berdatangan untuk melerai.

Sementara korban yang mengalami luka lebam di bagian wajah langsung di bawah ke RSUD Hasanuddin Damrah.

BACA JUGA:Siapa Tersangka Dana ZIS di Baznas Bengkulu Selatan? Kajari: Segera

Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Juda Trisno Tampubolon, S.H, S.IK, M.H melalui Kapolsek Pino Raya Iptu Junairi, S.H, M.H membenarkan kejadian tersebut.

Dirinya mengaku tim langsung bergerak cepat  mencari keberadaan TP setelah mendapat informasi adanya tindak penganiayaan.

Mengingat jarak rumah korban dan rumah TP cukup jauh, maka personel Polsek Pino Raya harus melakukan pengintaian terlebih dahulu.

BACA JUGA:4 Balita di Bengkulu Selatan Menderita Stunting

Berkat kerja keras tim, akhirnya TP bisa dibekuk tanpa perlawanan di rumahnya Desa Selali Kecamatan Pino Raya sekitar pukul 20.30 WIB Jumat (11/11/2022). 

"Motif kejadian diduga karena terlapor menyimpan dendam terhadap korban, yang mana  terlapor merasa pernah ditipu oleh korban," ujar Kapolsek didampingi Kanit Reskrim, Aiptu Erik Sanjaya.

Disisi lain, korban mengaku tersinggung akibat ulah TP yang tidak menyambut baik kedatangannya bersama sang isteri.

BACA JUGA:Syarat PPK, PPS, dan KPPS di Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

"Akan didalami lebih lanjut (motif penganiayaan), siapa tahu ada faktor lain. Sedangkan untuk pelaku akan kami amankan dulu," pungkas Kapolsek.

Sedangkan TP mengaku nekat memukuli mertuanya sendiri karena tidak senang atas perlakuan korban kepada dirinya.

Sejak berangkat ke kebun kopi beberapa tahun lalu, hubungan antara mertuan dan menantu ini sudah tidak baik.

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Berdarah: 2 Pemuda Ditusuk, 4 Pelajar SMA Dibekuk

"Korban ini adalah mertua ketiga saya. Karena ibu mertua saya sebelumnya pernah bersuami lalu cerai dan ada juga yang meninggal. Nah, pada suami mertua yang ketiga ini, memang komunikasinya dengan saya kurang bagus. Meski saya sudah berlaku ramah, dia (korban) tidak merespon," ungkap TP kepada Raselnews.com.

Bahkan, saat TP meminta bantuan korban untuk membantu mengobati isterinya yang sedang sakit, korban malah cuek dan tidak memberikan tanggapan apapun.

"Malah saya lebih sering komunikasi dengan Pak Kades dan Ketua BPD perihal pengobatan isteri saya. Jadi saya memang kurang nyaman dengan mertua saya ini," katanya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Polda Bengkulu OTT Pejabat Dinas Pendidikan Bengkulu Utara

Meski demikian, TP mengaku menyesal telah menganiaya korban.

Ia berharap korban cepat pulih dan dirinya siap bertanggungjawab di depan hukum atas penganiayaan yang dilakukan.

"Saya sangat menyesal, tadi saya sudah sangat emosi. Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi dan saya siap dengan segala konsekuensinya," tukas TP. (rzn)

Sumber: