Terancam Hilang Bahasa Daerah Dibengkulu Kembali Digalakkan

Terancam Hilang Bahasa Daerah Dibengkulu Kembali Digalakkan

Kepala Kantor Bahasa Bengkulu-Lisa Rosari-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Beberapa bahasa daerah dan dialek masyarakat lokal Provinsi BENGKULU sudah banyak yang hilang.

Generasi saat ini sudah tidak banyak lagi yang menggunakan, mereka lebih cendrung menggunakan bahasa Indonesia.

Padahal bahasa daerah ini merupakan kearifan lokal yang harus juga dilestarikan.

Agar bahasa daerah ini tidak hilang, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati mengatakan, tahun 2023 diluncurkan program pelestarian dan pengembangan bahasa daerah.

BACA JUGA:Pungli NIPD, Pejabat Pemkab Kaur Divonis 1 Tahun Penjara

BACA JUGA:Terobos Banjir Pakai Sepeda Motor, Ibu Hamil Nyaris Terjungkal

Bahasa daerah yang dikembangkan meliputi Bahasa Rejang, Bahasa Enggano, Bahasa Bengkulu dan dialek Serawai.

"Program ini melibatkan generasi muda karena sifatnya wajib untuk mempertahankan Bahasa Ibu karena bahasa daerah mampu merekatkan tali persaudaraan," kata Laily, Jumat (17/3).

Program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) merupakan upaya kolaboratif melibatkan pemerintah pusat dan daerah dalam menanggapi isu kepunahan bahasa daerah, termasuk di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Ditegur Tak Kenakan Helm, Bule Ini Malah Ngegas dan Tunjuk Polisi

BACA JUGA:Keren...Kampus di Bengkulu Ini Gratiskan Biaya Kuliah, Simak Syarat dan Kuotanya

Berdasarkan penelitian vitalitas bahasa yang telah dilakukan terhadap bahasa - bahasa di Provinsi Bengkulu, tiga bahasa besar di Provinsi Bengkulu menghadapi ancaman krisis apabila tidak segera dilakukan upaya pencegahan atau mitigasi.

Tiga bahasa besar tersebut adalah bahasa Rejang, bahasa Enggano, dan bahasa Bengkulu (bahasa Melayu Tengah) yang terdiri atas sembilan variasi dialek.

BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Selatan 2024, Bawaslu Usul Rp 8 Miliar, KPU Rp25 Miliar

Sumber: kepala kantor bahasa bengkulu