Guru Honorer Seluma 'Korban VCS' Polisi Gadungan Akhir Dinonaktifkan

Guru Honorer Seluma 'Korban VCS' Polisi Gadungan Akhir Dinonaktifkan

Ilustrasi video asusila-Istimewa-dsiway.id

SELUMA, RASELENEWS.COM - Seorang perempuan yang merupakan guru honorer di Desa Muara Danau Kecamatan Talo, Kabupaten SELUMA mendapatkan sanksi dinonaktfikan sebagai tenaga pendidik.

Sanksi ini diberikan pasca viralnya video call sex (VCS) sang guru berinisial Fh dengan seorang pria yang mengaku seorang polisi.

Kejadian ini viral setelah Fh melapor ke polisi. Sebab ia menjadi korban pemerasan sang pria.

BACA JUGA:Lima Kota Metropolitian di Sumatera, Lampung dan Palembang Masuk, Bengkulu Tak Disebut

Meski uang telah diberikan, namun VCS itu masih disebarkan pelaku ke rekan-rekan Fh, bahkan juga sampai ke kepala sekolah tempat dimana Fh mengajar.

Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma, Sigit Budiyanto membenarkan jika sang guru honore Fh dinonaktifikan.

Penonaktifan ini dilakukan kepala sekolah agar yang bersangkutan fokus terhadap laporannya ke polisi soal dugaan pemerasan.

BACA JUGA:3 Bocah Bersaudara Tenggelam di Bengkulu, 1 Meninggal, 1 Masih Hilang

"Informasi dari kepala sekolah guru honorer itu sudah dinonaktifkan sementara," ujar Sigit.

Sementara itu Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Seluma, Zaiyadi Abdillah mengatakan, semestinya kasus ini harus ditelusuri.

Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma melalui bidang yang menaungi tidak ada salahnya mengecek kebenaran dugaan rekaman VCS guru honorer tersebut.

BACA JUGA:Tak Peduli Ramadan, Tempat Hiburan di Bengkulu Selatan Tetap Sediakan Tuak dan Puluhan Wanita

Jangan sampai terjadi fitnah. Jika VCS itu tidak pernah terjadi, maka guru honorer yang sudah dinonaktifkan nama baiknya harus dipulihkan.

Sebaliknya, jika VCS itu benar adanya, maka guru honorer tersebut juga harus diberi sanski. Tidak seharusnya seorang pendidik melakukan hal itu

Sumber: