Gila...! Gara gara Curug Citambur Rumah Abah Jajang Ditawar Rp2,5 Miliar, Berikut Fakta Unik Curug Sitambur

Gila...! Gara gara Curug Citambur Rumah Abah Jajang Ditawar Rp2,5 Miliar, Berikut Fakta Unik Curug Sitambur

INDAH: Penampakan Curug Citambur yang indah-istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Belakangan ini viral sebuah sebuah rumah sederhana milik Abah Jajang  di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat ditawar oleh turis manca negara dengan harga fantastis.

Bagaimana tidak rumah Abah Jajang boleh dibilang sangat sederhana itu ditawar Rp2,5 miliar. Namun Abah Jajang menolak menjual rumahnya walaupun harga yang ditawarkan gila gilaan.

BACA JUGA:Korban Oknum Guru SD Cabul di Bengkulu Utara Bertambah, Bukan 19 Tapi 25 Siswa

BACA JUGA:Polres Kaur Musnahkan Ratusan Miras

Bahkan belum lama ini Gubernur jawa Barat Ridwan Kamil juga sempat mengunjungi tempat wisata yang lagi viral tersebut.

Usut punya usut, ternyata rumah Abah Jajang ini bernilai tinggi karena lokasinya berada dekat dengan Cukug Sitambur.

Bahkan penampakan air terjun atau Curug Citambur ini terlihat sangat indah dari teras depan rumah Abah jajang.

Selain penampakannya yang indah, ternyata Curug Citambur juga menyimpan cerita menarik.

BACA JUGA:Operasi Ketupat Nala Dimulai Hari Ini, Ratusan Personel Diterjunkan

BACA JUGA:Jelang Berbuka Puasa, Rumah Warga Padang Sialang Nyaris Ludes

Masyarakat setempat memiliki begitu banyak cerita tentang Curug Citambur yang didapat secara turun menurun.

Curug Citambur memiliki ketinggian sekitar 130 meter. Curug ini terdiri dari tiga tingkatan, yakni tingkatan 12 meter, 116 meter dan 2 meter.

Air terjun ini terletak di ketinggian 1.400 dengan debit air cukup besar dan deras menyebabkan sekeliling curug seperti dikelilingi kabut akibat air yang mengembun.

BACA JUGA:Kasus Suap SK PPPK Nakes Menyasar Plt Kepala BKPSDM Seluma

BACA JUGA:Viral TikTok Diblokir, Inilah 8 Negara yang Blokir TikTok, Indonesia Bagaimana?

Air terjun yang berada di lereng bukit ini dikelilingi tumbuhan liar khas vegetasi hutan tropis Indonesia yang menambah kesan eksotis curug ini.

Selain keindahannya yang luar biasa, Curug Citambur juga menyimpan cerita menarik yang masih diyakini oleh banyak orang terutama penduduk yang tinggal di sekitar curug.

BACA JUGA:Makin PeDe, Kades Padang Kelapo PTUN-kan Kembali Pemkab Seluma, Targetnya Ganti Rugi

BACA JUGA:THR PNS Seluma Selesai Dibayar, TPP? Maaf Anggaran Belum Siap

Cerita unik pertama adalah bagi orang mandi di bawah air terjun curug Citambur akan mudah mendapatkan jodoh.

Masyarakat setempat meyakini pada jaman dahulu Curug Citambur merupakan tempat berdirinya kerajaan Tanjung Anginan.

Masih berdasarkan cerita masyarakat, asal muasal nama Curug Citambur ada dua versi.

BACA JUGA:Di Kaur Gas Melon Dijual Rp35 Ribu

BACA JUGA:BPBD Bengkulu Siagakan Alat Berat di Jalur Rawan

Versi pertama diambil dari suara air yang berjatuhan ke telaha di bagian bawah air terjun terdengar berdebum dengan irama beraturan layaknya suara tambur yang sedang ditabuh.

Namun saat ini bunyi itu tidak lagi terdengar sekeras jaman dahulu lantaran menyusutnya debit air dan menyempitnya kolam atau telaga di bagian dasar air terjun.

Sedangkan versi kedua, pada jaman dahulu raja Prabu Tanjung Anginan sering mandi ke air terjun itu. Saat sang raja mandi biasanya diiringi oleh pasukan yang membawah alat musik tetabuhan tambur.

BACA JUGA:Tol Bengkulu-Taba Penanjung Diprediksi Dilintasi 5 Ribu Kendaraan saat Lebaran, Berikut Tarifnya

BACA JUGA:Lebaran, Dishub Bengkulu Selatan Warning Juru Parkir

Sehingga rakyat tahu ketika mendengar suara tambur berarti raja dan pasukan sedang berjalan menuju curug.

Hanya saja cerita tentang Kerajaan Tanjung Anginan di dekat curug citambur ini belum memiliki bukti kuat.

Tidak ada masyarakat yang bisa memastikan kapan kerajaan itu berdiri dan berkuasa. Di lokasi itu juga tidak terlihat benda benda peninggalan jaman dahulu.

BACA JUGA:Polisi Pastikan Angkutan Umum di Bengkulu Selatan Laik Jalan

Sumber: dihimpun dari berbagai sumber