60 Hektar Sawah di Seluma Kekeringan dan Mulai Retak, Dampak El Nino?

60 Hektar Sawah di Seluma Kekeringan dan Mulai Retak, Dampak El Nino?

Ilustrasi sawah kekeringan dengan kondisi tanah retak -istimewa-raselnews.com

SELUMA, RASELNEWS.COM - Sebanyak 60 hektar sawah di Kabupaten SELUMA, Bengkulu mengalami kekeringan. Bahkan tanah sawah mulai retak.

Kekeringan ini besar kemungkina dampak dari El Nino.

Di mana, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Pernyataan Kemenkes, El Nino Berpengaruh Terhadap Kasus DBD, Warga Bengkulu Siaga

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Banyaknya sawah kekeringan di Seluma ini dibenarkan Kades Lubuk Gio Kecamatan Talo Seluma, Ansori.

BACA JUGA:Dampak El Nino, Lima Daerah Di Sumatera Barat Waspada Krisis Pangan

Menurut Ansori, mengatakan hingga Juni masyarakat di Desa Lubuk Gio belum bisa menanam padi. Padahal biasanya setiap tahun tanam padi dimulai pada bulan Mei.


Hal itu karena sampai curah hujan yang masih rendah. Akibatnya sawah milik masyarakat banyak mengalami kekeringan.

BACA JUGA:Dampak El Nino 19 Daerah Di Indonesia Kemarau, Sumatera Kena Imbas, Bengkulu Bisa Mengerikan

"Seluruh sawah milik masyarakat Desa Lubuk Gio adalah sawah tadah hujan. Agar bisa ditanami padi, membutuhkan curah hujan tinggi.

Saat ini sawah sekitar 60 hektar milik masyarakat kekeringan. Bahkan tanahnya pecah-pecah dan tidak bisa ditanami," tegas Ansori.

BACA JUGA:Gawat! Ancaman El Nino dan Kemarau Di Indonesia Kian Nyata, BMKG Keluarkan Peringatan Ini

Sumber: