2 Kebiasaan Paling Unik Orang Bali Berkaitan Dengan kepala Manusia, Jika Dilanggar Sama Saja Dengan Kiamat

2 Kebiasaan Paling Unik Orang Bali Berkaitan Dengan kepala Manusia, Jika Dilanggar Sama Saja Dengan Kiamat

Jemuran pakaian orang Bali tidak boleh melebihi tinggi kepala manusia-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Masyarakat Hindu di Bali memegang teguh kepercayaan mereka. Mulai dari larangan hingga aturan aturan yang ada pada adat dan budaya mereka.

Ada banyak kebiasaan orang Bali yang unik dan tidak boleh dilanggar.

Jika ada yang melanggar kebiasaan tersebut maka diyakini akan mendapatkan malapetaka dan sama saja dengan kiamat.

BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini 11 Larangan Turis di Bali, Nomor 5 dan 9 Sangat Fatal Akibatnya

BACA JUGA:Viral Pria 53 Tahun Nikahi Wanita 19 Tahun, Nitizen: Umur Hanya Angka

Dari sekian banyak kebiasaan unik orang Bali yang tidak boleh dilanggar, ada dua yang paling unik dan berkaitan erat dengan kepala manusia.

Siapapun tidak boleh melanggar dua kebiasaan unik yang berkaitan dengan kesucian tubuh manusia.

Apa saja kebiasaan unik orang Bali yang dilarang tersebut?

BACA JUGA:Jokowi ke Bengkulu, Jalan Desa Tenangan dan Rawa Sari Seluma Dibangun, Selamat Tinggal Jalan Buruk

BACA JUGA:Selamat! SK Guru Tidak Tetap dan PTT Pemprov Bengkulu Diperpanjang

1. Menyentuh Kepala Orang Bali

Menyentuh kepala orang bali tanpa pamit sama saja dengan kiamat, termasuk kepala anak anak.

Karena bagi Orang Bali kepala adalah bagian tubuh paling suci, sehingga tidak boleh disentuh atau dipegang oleh sembarangan orang.

Menyentuh kepala orang Bali tanpa izin sama saja dengan kiamat bagi orang yang melakukannya.

BACA JUGA:Bengkulu Kekurangan Ribuan Guru dan Tenaga Kesehatan, Ini Rinciannya

BACA JUGA:Jokowi Datang, 8 Ruas Jalan di Provinsi Bengkulu Dibangun, Berikut Rinciannya

Orang Bali yang disentuh kepalanya akan tersinggung dan marah lantaran merasa dilecehkan. Bagian tubuh yang dianggap paling suci dipegang sembarangan.

Lantas bagaimana dengan anak anak, kebiasaan orang mengelus kepala anak adalah perwujudan dari rasa kasih sayang.

Namun hal itu tidak berlaku di Bali, kepala anak anak di Bali tetap tidak boleh disentuh sembarangan oleh siapapun. Kecuali untuk kegiatan khusus seperti ritual atau pengobatan.

BACA JUGA:8 Kabupaten di Provinsi Bengkulu Waspada

BACA JUGA:Oknum Anggota Polri Terlibat Kasus Penjualan Ginjal, Diimingi Rp612 Juta, Ini Perannya

2. Jemur Pakaian Tidak Boleh Melebihi Tinggi Kepala

Kebiasaan aneh orang Bali selanjutnya yang berkaitan dengan kepala manusia adalah jemuran pakaian.

Bagi orang Bali, jemuran pakaian tidak boleh sejajar apalagi melebihi kepala manusia. Paling tinggi jemuran sebatas dada.

Hal itu dilakukan sesuai kepercayaan bahwa kepala adalah bagian tubuh manusia yang paling suci.

BACA JUGA:Dua SMP di Seluma Krisis Siswa, Satu Sekolah Tidak Dapat Siswa Baru, Satu Sekolah Lagi Hanya Dapat Empat Siswa

BACA JUGA:BAHAYA! Di Bengkulu Selatan Ular Piton Agresif Bersarang di Plafon Rumah

Sedangkan pakaian, walaupun sudah dicuci tetap saja dianggap sudah kotor.

Cara menjemur pakaian orang Bali juga terbilang unik. Jemuran akan diurutkan sesuai posisinya melekat pada tubuh manusia.

Baju dan udeng (ikat kepala laki laki) akan dijemur pada tempat yang paling tinggi, kemudian baru di bawahnya tempat menjemur celana dan dalaman.

BACA JUGA:BAHAYA! Di Bengkulu Selatan Ular Piton Agresif Bersarang di Plafon Rumah

BACA JUGA:Terkait dana BOS di SMK IT AL Malik, Jaksa Panggil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu

Alasan lain kenapa jemuran orang bali tidak boleh tinggi karena di setiap rumah umat Hindu di bali ada yang namanya Pelinggih yang harus dijaga kesuciannya.

Pelinggih diyakini oleh masyarakat Hindu di Bali sebagai penunggu karang yang menjadi penjaga manusia.

Sehingga kesucian Pelinggih dianggap ternoda jika jemuran pakaian lebih tinggi.

Sumber: dikutip dari berbagai sumber