10 Tahun Lagi, Puluhan Ribu Hektar Sawit di Bengkulu Diprediksi Tak Lagi Produktif, Ini Penyebabnya

10 Tahun Lagi, Puluhan Ribu Hektar Sawit di Bengkulu Diprediksi Tak Lagi Produktif, Ini Penyebabnya

Tanaman kelapa sawit yang sudah tidak produktif lagi dirobohkan-istimewa-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COMBENGKULU merupakan salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) BENGKULU tahun 2019 luas lahan perkebunan kelapa sawit di BENGKULU mencapai 208.627,11 hektar.

Namun saat ini luas perkebunan kelapa sawit milik perusahaan maupun milik masyarakat di BENGKULU diprediksi sudah mencapai 300.000 hektar lebih.

BACA JUGA:Jawaban Kode Voucher Badai Shopee Kamis 31 Agustus 2023, Klaim dan Dapatkan Diskon Belanja 100 Persen

BACA JUGA:Mau Uang Tanpa Bersusah Payah? Simak 5 Ide Bisnis untuk Kaum Pemalas

Karena beberapa perusahaan dan masyarakat terus mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Bengkulu.

Namun banyak yang belum tahu, jika 10 tahun lagi puluhan ribu hektar sawit di Bengkulu diprediksi tidak produktif lagi.

Prediksi ini muncul setelah melihat pertumbuhan batang kelapa sawit di Bengkulu yang cepat meninggi.

Sehingga beberapa pihak memprediksi 10 tahun lagi puluhan ribu hektar sawit di Bengkulu tidak produktif, karena pohonnya sudah tinggi dan buahnya tidak bisa lagi dijangkau para pemanen.

BACA JUGA:Selain Biji Emas Melimpah dan Ladang Minyak, Bengkulu Juga Kaya Tanaman Herbal, Ini Buktinya

BACA JUGA:Ingat! Usia Minimal dan Maksimal Calon Pelamar CPNS dan PPPK 2023 Berbeda, Jangan Keliru

Puluhan ribu hektar perkebunan kelapa sawit yang diprediksi tidak produktif 10 tahun lagi ini sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Seluma.

Di Kabupaten Bengkulu Selatan berada di daerah Kecamatan Pino Raya. Sedangkan di Kabupaten Seluma berada di wilayah Kecamatan Semidang Alas, Talo dan Talo Kecil.

BACA JUGA:Di Sumatera Utara Masyarakatnya Paling Panjang Umur, Ada yang 74 Tahun Lebih, Ternyata Ini Rahasianya

BACA JUGA:817 Guru Honorer di Bengkulu Selatan Terancam Tak Terima Insentif, Ketua PGRI: Dikbud Harus Peka

Saat ini saja sudah banyak tanaman perkebunan kelapa sawit di Bengkulu yang diremajakan.

Penyebabnya karena pohonnya sudah tinggi. Jika melihat kondisi di lapangan saat ini, maka prediksi 10 tahun ke depan besar kemungkinan terjadi.

Beberapa lokasi perkebunan inti perusahaan sudah diganti dengan tanaman kelapa sawit baru.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Polisi Ungkap Penyebab 2 Tronton Terguling di Tebing Rambutan Kaur

BACA JUGA:Gawat! Warga Satu Desa di Bengkulu Terjangkit DBD, Ada Yang Satu Keluarga Terjangkit Semua, Ini Lokasinya

Sedangkan masyarakat juga sudah ada menanam kelapa sawit muda di bawah pohon kelapa sawit yang sudah tua untuk pengganti tanaman yang sudah tua.

Faktor kedua yang menyebabkan beberapa pihak memprediksi sawit di Bengkulu tidak produktif lagi 10 tahun kedepan adalah tingkat kesuburan tanah.

BACA JUGA:Kemarau Berbarengan El Nino, BMKG: Lima Daerah di Sumatera Terdampak Paling Parah, Ini Nama Daerahnya

BACA JUGA:Ini Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Kamis 31 Agustus 2023, Dapatkan Voucher Belanja Gratis

Saat ini tingkat kesuburan tanah lahan perkebuan kelapa sawit di Bengkulu sudah turun jauh.

Sehingga harus ditopang dengan memberikan pupuk secara rutin.

Nah saat ini harga pupuk terus naik, kondisi ini menyebabkan pihak yang memiliki kebun kelapa sawit kesulitan.

Sehingga banyak kebun kelapa sawit khususnya milik masyarakat yang tidak mendapatkan pupuk.

BACA JUGA:Seleksi Tes CPNS dan PPPK 2023 Dibuka 17 September, Cek Jadwal dan Link Pendaftaran SSCASN BKN

BACA JUGA:Dampak Kemarau Berbarengan El Nino, Stok Beras Nasional Bisa Susut 1,2 Juta Ton, Seperti Ini Penjelasan Mentan

Akibatnya tanaman kelapa sawit menjadi kurus dan batangnya cepat meninggi.

Tanaman kelapa sawit yang kurang mendapat pupuk ini akan berpengaruh pada hasil.

Kelapa sawit yang tidak dipupuk secara rutin menjadi tidak produktif. (red)

Sumber: dikutip dari berbagai sumber