Waspada! Virus Nipah Ancam Indonesia, Lebih Ganas dari Covid 19, Ini Ciri Ciri Orang Terpapar
kelelawar salah satu hewan penular virus nipah-istimewa-raselnews.com
RASELNEWS.COM – Waspada! Virus Nipah (NiV) mengancam Indonesia. Virus ini digadang gadang lebih ganas dari Covid 19.
Terbaru Virus Nipah menewaskan dua warga India tepatnya di negara bagian Kerala di selatan India.
Beberapa sekolah dan perkantoran di India sudah ditutup untuk mencegah penularam Virus Nipah.
Virus Nipah sangat mematikan, penularannya bisa melalui hewan dan bisa juga melalui manusia yang sudah terpapar.
BACA JUGA:Pendaftaran Lomba Desa Wisata di Bengkulu, Desa Diminta Segera Mendaftar, Ini Daftar Desa Berpeluang
Indonesia terancam virus Nipah karena ada sejarah yang menyebutkan virus Nipah pernah ditemukan di Indonesia.
Tetapi bukan pada manusia, melainkan pada hewan. Untuk kasus pada manusia, sejauh ini belum ada yang terdeteksi dan diyakini belum ada manusia di Indonesia yang terpapar.
Penyakit emerging zoonotik yang disebabkan oleh virus Nipah yang termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.
BACA JUGA:Tersandung Kasus Korupsi Lagi? KPU Kaur Tak Jera!
BACA JUGA:Waw! 5 Tempat Wisata Paling Ekstrem di Indonesia, Cocok Bagi Traveler Suka Tantangan, Dijamin Senam Jantung
Hewan di Indonesia yang paling rentan menularkan virus Nipah adalah kelelawar buah.
Kelelawar buah masuk dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya.
Berdasarkan catatan sejarah, virus Nipah pertama kali diidentifikasi berdasarkan laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia pada tahun 1998-1999.
BACA JUGA:Cocok untuk Uji Nyali! 3 Tempat Wisata Paling Mistis di Indonesia, Nomor 1 Gerbang Kerajaan Nyi Roro Kidul
Dampak penularan virus Nipah kala itu cukup luas bahkan sampai ke Singapura.
Dari wabah tersebut, dilaporkan 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian.
Sejak tahun 1998 hingga saat ini, telah dilaporkan 700 kasus penularan virus Nipah pada manusia dengan 407 kematian yang terjadi di lima negara yakni Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
BACA JUGA:BI Checking Berganti Menjadi SLIK OJK Apa Perbedaannya? Simak Penjelasannya Berikut
BACA JUGA:Dampak El Nino dan Kemarau, 5.070 Hektar Tanaman Padi di Bengkulu Terancam Gagal Panen, Ini Rinciannya
Dari jumlah kasus itu, tercatat 238 kematian berdasarkan laporan yang disampaikan di Bangladesh.
Pada 4 Januari hingga 13 Februari 2023 dilaporkan telah terjadi 11 kasus virus nipah pada manusia.
Rinciannya 10 kasus konfirmasi dan 1 probable dan 8 kematian.
Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami gejala yang bervariasi dari tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat hingga ensefalitis fatal.
BACA JUGA:Mantan Bendahara Desa di Bengkulu Ditahan Jaksa, Diduga Terlibat Korupsi Dana Desa, Ini Nama Desanya
BACA JUGA:Oknum Pejabat di Bengkulu Dilaporkan ke Polisi, Dituding Serobot Lahan dan Merusak Tanaman
Seseorang yang terinfeksi virus Nipah mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan.
Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Hari Ini Pendaftaran PPPK Dibuka, Tenaga Honorer Segera Mendaftar, Ini Rentang Waktunya
BACA JUGA:BPS Buka Seleksi PPPK Teknis 2023, Daftar Gajinya Bikin Ngiler, Auto Kredit Mobil
Beberapa orang pun dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat.
Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24 - 48 jam hingga kematian.
Penularan virus Nipah bisa melalui kontak langsung dengan hewan (termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan) yang terinfeksi virus Nipah.
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Kemensos Hentikan Penyaluran Bansos PKH dan BPNT Bagi KPM Ini
Sumber: dikutip dari berbagai sumber