El Nino Berakhir Februari - Maret, Kapan Kemarau Kering Berlalu? Ini Penjelasan BMKG
BMKG prediksi hujan mulai terjadi awal November, kemarau kering segera berakhir-istimewa-raselnews.com
RASELNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino akan berakhir pada rentang waktu bulan Februari - Maret 2024.
Fenomena El Nino ini sangat berpengaruh terhadap kemarau kering yang melanda sebagian wilayah Indonesia saat ini.
BMKG memprediksi, walaupun saat ini El Nino moderat masih berlangsung, namun di wilayah Indonesia akan mulai turun hujan awal November ini.
BACA JUGA:TNI Kodim 0408 BS-Kaur Bangun Prasasti di Lokasi TMMD
BACA JUGA:Samsung Galaxy Tab S9+ 5G, Tablet Android Tercepat di Dunia, Harganya?
Termasuk wolayah Bengkulu, hujan akan mulai turun pada November ini karena puncak musim kemarau adalah Bulan Oktober.
Sebelumnya BMKG memprediksi puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September 2023, namun kenyataannya berdasarkan hasil analisa data satelit dampak El Nino moderat belum juga berkurang.
BACA JUGA:11 Manfaat Minyak Zaitun untuk Wanita, Dijamin Suami Makin Lengket
Walaupun El Nino level moderat akan terus bertahan dan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024, namun masyarakat tidak perlu khawatir soal hujan.
Karena pada November dan Desember hujan lebat mulai mengguyur sejumlah wilayah Indonesia.
Namun secara keseluruhan cirah hujan akan normal diseluruh wilayah Indonesia pada Januari 2024.
BACA JUGA:Fakta Unik Burung Jacana Afrika: Penipu Ulung Namun Takut Istri
BACA JUGA:Hujan di Bengkulu Segera Turun, Berdoa Saja, BMKG Memprediksi Puncak Kemarau Segera Berakhir
Prediksi ini berdasarkan erat dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia.
Saat ini, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan.
"Kalau hujan sudah turun, artinya dampak El Nino akan mulai berkurang," sebagaimana dirilis BMKG.
Sementara itu, di Bengkulu sejak dua pekan terakhir cuaca mendung dan kabut menghiasi langit.
BACA JUGA:Kapan Hujan Turun? Sumur dan Sawah di Bengkulu Kering, Produksi TBS Sawit Anjlok
BACA JUGA:Fakta Unik Negara Oman, Tetangga Uni Emirat Arab, Negara Kaya Raya Namun Berpura Pura Miskin
Bagi orang awam, mendung dan kabut yang terjadi di Bengkulu ini persis seperti akan turun hujan.
Namun BMKG menyebut, mendung dan kabut itu bukanlah awan hujan, melainkan kabut tipis yang disertai asap.
Suhu udara malam hari hingga pagi hari di Bengkulu juga terasa sangat dingin, ini disebabkan kelembaban suhu udara di Bengkulu tinggi.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Mendapatkan Sepeda Motor Listrik Subsidi, Diantaranya Minimal 17 Tahun
BACA JUGA:Daftar 34 Sepeda Motor Listrik Subsidi, Termurah Rp 5 Jutaan, Minat? Nih Syaratnya
Sedangkan kualitas udara di Bengkulu masih tergolong baik dan rentan bagi kalangan sensitif. (red)
Sumber: dikutip dari keterangan resmi bmkg