UNIK! Perempuan di Negara Ini Dipaksa Makan Supaya Gemuk, Janda Menjadi Pilihan Utama, Ini Alasannya

UNIK! Perempuan di Negara Ini Dipaksa Makan Supaya Gemuk, Janda Menjadi Pilihan Utama, Ini Alasannya

Perempuan Mauritania dipaksa makan agar gemuk-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Meski perbudakan sudah mulai dihapus oleh beberapa negara sejak lama, namun di sini sistem perbudakan baru saja dihapus.

Bukan hanya itu, di negara ini memiliki keunikan tersendiri. Di mana perempuan dipaksa untuk makan agar menjadi gemuk. Dalam mencari istri, pria di sini lebih memilih janda dari gadis perawan.

Adalah Mauritania, negara di barat laut Afrika. Dengan luas wilayah 1 juta km persegi, Mauritania adalah negara terbesar ke-29 di dunia. Negara yang seluruh wilayahnya berupa gurun gersang hingga kini masih menerapkan sistem perbudakan.

BACA JUGA:Hukum Asal Menikah Dalam Islam Adalah Sunnah, Tapi Kalau Sudah Begini Hukumnya Wajib

Negara Afrika Utara ini dihuni oleh 5 juta orang yang berjuang menghadapi kekeringan parah, badai debu, dan masalah ekonomi.

Di utara, Mauritania berbatasan dengan Sahara Barat yang diambil paksa oleh Maroko setelah Spanyol meninggalkannya pada tahun 1975.

Di selatan, Mauritania berbatasan dengan Senegal dan Mali, di barat dengan Samudra Atlantik, dan di timur dengan Aljazair.

Mauritania adalah negara unik yang merupakan gurun yang bertemu dengan lautan, seperti Namibia di Afrika Selatan. Hingga tahun 1960, Mauritania berada di bawah kekuasaan Prancis dan sejak itu menjadi negara merdeka.

BACA JUGA:Data Statistik: Hanya 1 dari 4 Wanita Muda di Korea Selatan yang Mau Menikah, Ini Alasannya

Penduduk Mauritania mayoritas beragama Islam dan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi, meskipun masyarakatnya bukan keturunan Arab, melainkan berasal dari suku Berber.

Karena tanahnya tandus, mayoritas penduduk Mauritania bergerak di bidang peternakan dan mengonsumsi daging dalam makanan mereka.

Sumber penghidupan lainnya adalah penangkapan ikan. Hidangan terkenal dari Mauritania adalah couscous, yang juga populer di Aljazair dan Maroko.

Meskipun negara ini memiliki sejarah panjang, kehidupan di gurun pasir membuatnya tampak modern di beberapa tempat seperti ibu kotanya, Nouakchott.

BACA JUGA:Waktu yang Tepat Bagi Janda dan Duda untuk Menikah Lagi Menurut Islam

Nouakchott adalah kota pelabuhan yang terletak di sebelah barat Mauritania dengan garis pantai di Samudra Atlantik. Kota ini merupakan kota terpadat di Mauritania dan dikenal karena aktivitas memancingnya.

Namun, negara ini masih menghadapi banyak tantangan. Harapan hidup rata-rata hanya 46 tahun, dan pemerintah hampir tidak menerima wisatawan. Berbeda dengan Maroko yang ramai oleh turis, Mauritania jarang dikunjungi oleh wisatawan Barat.

Budaya Mauritania dipengaruhi oleh tradisi Arab, di mana penduduknya makan dengan tangan kanan dan wanita mengenakan pakaian tertutup.

Kontak fisik seperti berjabat tangan dengan wanita dianggap tidak pantas. Dari sudut pandang kesehatan, air keran di Mauritania seringkali terkontaminasi, sehingga wisatawan harus berhati-hati.

Sumber: