Pertamina Siapkan BBM Pengganti Bensin dengan Harga Rp3 Ribu per Liter

Pertamina Siapkan BBM Pengganti Bensin dengan Harga Rp3 Ribu per Liter

Pembelian Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi-rezan oktowesa-raselnews.com

JAKARTA, RASELNEWS.COM - Pertamina telah berhasil memberikan salah satu solusi pengganti bensin.

Pertamina mengklaim harga pengganti BBM bensin 3 ribuan per liter.

Bahan bakar pengganti BBM bensin 3 ribuan perliter tersebut adalah CNG.

BACA JUGA:641 Nelayan di Kaur Dapat Bantuan BBM, Ini Rinciannya

CNG merupakan bahan bakar gas yang dibuat dengan melalui kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam atau disebut juga dengan Compressed Natural Gas.

Pengganti BBM bensin 3 ribuan rupiah ini lebih murah dari bahan bakar minyak, CNG juga di ungkap Pertamina lebih efisien serta mempunyai peforma yang tak kalah dari bensin.

M Haryo Yunianto selaku Direktur Utama PGN (Perusahaan Gas Negara) menjelaskan penggunaan CNG sebagai pegganti bbm bensin lebih irit 55 persen dibanding dengan Pertalite.

BACA JUGA:Duh, Harga BBM Non Subsidi Resmi Naik

Tak hanya itu, dalam pengaplikasian CNG juga tinggal menambahkan tabung CNG berukuran 14 x 53 cm sehingga tidak menganggu kenyamanan dalam berkendara untuk digunakan pada sepeda motor.

Haryo menjelaskan selain harga CNG lebih murah dari bensin, CNG juga memiliki peforma lebih baik dari Pertalite karena dari bahan baku metana yang bersih dan beroktan tinggi.

Dengan tingkat oktan tinggi tentunya akan dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna sehingga CNG tak hanya memberikan peforma yang baik namun juga menghasilkan emisi gas buang yang ramah lingkungan.

BACA JUGA:Tanpa BBM, Pelajar Tak Dijemput Bus Sekolah

Masih dengan Haryo, perhitungan yang dilakukan Pertamina, dalam penggunaan BBM Pertalite 4 liter per hari, jika di konversi ke CNG maka subsidi BBM setara 125 ribu kilo liter per tahun atau lebih penganti bensin lebih irit 55 persen.

Tentunya safty menjadi salah satu aspek penting, menurut Haryo tingkat keamanan atau safety CNG terbilang sangat baik aman karena memiliki tekanan 200 bar, dengan tangki yang lebih besar ketimbang LGV dan terbuat dari material baja.

BACA JUGA:BBM Mahal, Tukang Ojek di Bengkulu Selatan Mengeluh

CNG sendiri juga telah digunakan di berbagai negara sebelumnya, terutama untuk transportasi umum.

Sedangkan di Indonesia, CNG telah digunakan untuk angkutan umum, antara lain bus Transjakarta, mobil dan bajaj serta sepeda motor.

Harga CNG Rp 3.100 per liter setara premium (lsp) dan rencananya akan dinaikkan menjadi Rp 4.100 per lsp.

BACA JUGA:Istri Mantan Bupati Bengkulu Selatan Laporkan Agen Asuransi Prudential ke Polisi, Kerugian Rp226 Juta

Selain di Indonesia CNG digunakan di daerah-daerah yang memiliki sumber gas bumi sehingga saat ini tak mengherankan kalau SPBG CNG masih terbatas jumlahnya.

Setalah melakukan uji coba, pihak Pertamina menglaim bahwa pengisian sekali full tank CNG bisa untuk 100 km bagi sepeda motor.

Haryo juga menjelaskan selain untuk penggunaan CNG di sepeda motor, nantinya CNG juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil serta truk.

BACA JUGA:Jalan Santai HUT PGRI dan HGN di Bengkulu Selatan: Pelajar SMPN 9 dan SDN 16 Raih Hadiah Utama Dari Bupati

Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1000 truk serrta bus dan 18.000 kendaraan kecil.

Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.

Pihak pertamina juga menrgetkan untuk diaplikasikan pada CNG kapal nelayan dengan jumlah konversi 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan.

BACA JUGA:PDIP, Golkar, dan 6 Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Mau Pakai Nomor Baru, Ini Alasannya

Program untuk nelayan ini nantinya akan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4.2 lsp.

Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi sehingga dapat memberikan pembakaran yang sempurna, dan menghasilkan peforma mesin yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar Solar maupun Pertalite.

Dalam pengaplikasian pada perahu nelayan, bahan bakar pengganti Pertalite ini akan bikin irit hingga 30 persen setara Rp 7.2 juta per tahun (konsumsi 10 liter BBM solar per hari).

BACA JUGA:Hendak Tikam Polisi, Kurir Ganja Asal Empat Lawang Sumsel Ditembak

“Kebutuhan pasokan gas untuk BBG transportasi kurang lebih 40 BBTUD di tahun 2027. Sedangkan penggunaannya, diperkirakan meningkat hingga 410 juta LSP.

Dampak lanjutannya, akan menghemat APBN untuk mengurangi BBM subsidi hingga Rp 1.25 T per tahun dengan asumsi subsidi BBM sebesar 3000 rupiah per liter,” ungkap Haryo.

Dalam mendukung program pengganti Pertalite dengan CNG tersebut, pihak Pertamina akan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN.

BACA JUGA:KPU Bengkulu Selatan Umumkan PPK Terpilih Malam Hari, Ini Daftarnya

Saat ini tersdapat 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap dan terdapat juga 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi.

Menurut Haryo, kenaikan harga minyak dunia dan BBM dalam negeri menjadi momentum yang tepat untuk optimalisasi gas bumi.

Selain itu hal ini juga untuk meningkatkan kinerja bisnis SPBG, akselerasi gas bumi sebagai BBG oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara. (**)

Sumber: