Kish Sentot Alibasyah, Panglima Perang Pangeran Diponegoro yang Dibuang Belanda ke Bengkulu
Sentot Alibasyah-istimewa-raselnews.com
BENGKULU, RASELNEWS.COM - Nama Sentot Alibayah tak asing bagi masyarakat BENGKULU.
Walaupun bukan asli orang BENGKULU, namun sepak terjang Sentot Ali Basyah sebagai pejuang kemerdekaan sekaligus penyebar agama Islam di BENGKULU membuat namanya harum hingga saat ini.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Out Control, Pick Up Hantam Bekas Warung di Kaur
Sentot Alibasyah merupakan panglima perang grilya yang tangguh dan ditakuti oleh pasukan Belanda pada perang Pangeran Diponegoro tahun 1825 hingga 1830.
Siapa sebenarnya Sentot Alibasyah dan apa hubungannya dengan Pangeran Diponegoro?
Sentot Alibasyah bernama lengkap Sentot ALibasyah Mustopo Prawiradirdjo. Dia adalah putra Bupati Montjonegoro Timur dengan seorang selir.
BACA JUGA:Tergiur Minuman Murah, Wanita Ini Kehilangan Rp2,2 Miliar, Waspada!
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka September 2023, Cek 19 Formasi Khusus Lulusan SMA
Sentot Alibasyah dan Pangeran Diponegoro masih memiliki hubungan kekerabatan dekat, keduanya adalah buyut Hamengku Buwono 1.
Setelah menginjak remaja, Sentot Alibasyah ikut bersama Pangeran Diponegoro. Awalnya Pangeran Diponegoro menginginkan agar Sentot Alibasyah menjadi seorang santri dan untuk mendalami ajaran agama Islam.
BACA JUGA:Hapus dan Jangan Didownload! Aplikasi Ini Bisa Menyedot Pulsa dan Data Anda, Waspada
BACA JUGA:Sering Buat Kerok! Uang Koin Ini Dihargai Ratusan Juta? Berikut Ciri-cirinya
Sentot Alibasyah mengikuti perintah mendalami ilmu agama, namun dia menolak untuk menjadi santri.
Dia ingin bergabung bersama pasukan perang Pangeran Diponegoro.
Karena kemauannya yang keras untuk ikut berjuang mengusir penjajah Belanda dari Indonesia, akhirnya keinginan Sentot Alibasyah dikabulkan.
BACA JUGA:Bank Mandiri Berikan Pinjaman Hingga Rp 1 Miliar Khusus Pemilik KTP Ini, Cek Syarat dan Caranya
BACA JUGA:Hutang Banyak Tak Masalah, 3 Weton Menurut Primbon Jawa Tetap akan Kaya Raya
Dia bergabung dengan pasukan perang Pangeran Diponegoro pada tahun 1825, saat itu Sentot Alibasyah baru Berusia 17 tahun.
Selama bergabung sebagai anggota pejuang pasukan grilya, Sentot Alibasyah dikenal berani dan cerdas.
Dia dikenal sebagai pemuda revolosiuner yang tak pernah gentar berjuang melawan penjajah.
BACA JUGA:Arti Mimpi Dikejar Orang Gila Menurut Primbon Jawa, Petanda Buruk?
BACA JUGA:Pedagang Wajib Tahu! Ada 8 Pantangan dalam Berdagang Menurut Primbon Jawa
Darah pejuang yang mengalir dalam tubuh Sentot Alibasyah ini mengalir dari sang ayah yang memang selalu bersikeras melawan penjajah Belanda.
Selama tiga tahun bergerilya bersama pasukan perang yang dipimpin Gusti Basyah, Sentot Alibasyah menjelmah menjadi seorang pemuda pemberani dan mumpuni dibidang strategi perang grilya.
BACA JUGA: Dinaungi Aura Positif, 3 Weton Ini yang Paling Ditakuti Mahluk Halus
BACA JUGA: Miliki Aura Bintang, 5 Weton Ini Sangat Beruntung Karena Lahir dengan Nasib Sempurna
Setelah panglima Gusti Basyah gugur dalam peperangan, Sentot Alibasyah diangkat menjadi pangila perang Pangeran Diponegoro pada tahun 1928.
Di bawah kepemimpinan Sentot Alibasyah, pasukan perang grilya Pangeran Diponegoro semakin gencar melakukan perlawanan terhadap tentara penjajah.
BACA JUGA:Mungkin Kamu? 3 Weton Paling Sakral yang Disukai Khodam Pendamping
Sumber: dikutip dariberbagai sumber