Legenda Puyang Pekik Nyaring Dari Bengkulu, Sakti Mandra Guna, Berubah Jadi Buaya

Legenda Puyang Pekik Nyaring Dari Bengkulu, Sakti Mandra Guna, Berubah Jadi Buaya

Ilustrasi cerita legenda indonesia, salah satunya legenda puyang pekik nyaring-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Indonesia dikenal kaya dengan legenda dan budaya peninggalan sejarah.

Salah satunya adalah legenda tentang Puyang pekik Nyaring dari Bengkulu yang sakti mandra guna dan berubah menjadi buaya putih.

Cerita Puyang pekik Nyaring ada beberapa versi, ada cerita dari Bengkulu dan ada pula cerita dari wilayah SUmatera Selatan.

BACA JUGA:Menarik, Lunasi Pajak Kendaraan, Dapat Kopi Gratis di Rumah Makan Berkelas

BACA JUGA:Kawa Daun Sumatera Barat, Rasanya Nikmat dan Berkhasiat, Terlahir Dari Tetesan Keringat dan Darah

Belum ada yang bisa membuktikan apakah puyang Pekik Nyaring yang ada di Sumatera Selatan ini orang yang sama dengan Puyang Pekik Nyaring dari Bengkulu.

Namun yang jelas dalam setiap versi legenda yang dikisahkan, Puyang pekik Nyaring adalah lelaki yang sakti mandra guna.

Kesaktian utamanya dari suara pekikannya yang bisa menyebabkan orang yang mendengar suara tersebut akan mengeluarkan darah dari setiap lubang di tubuhnya.

BACA JUGA:Kemensos: Bansos PKH dan BPNT yang Tak Diambil Hingga 31 Desember 2023 Diblokir dan Dihentikan

BACA JUGA:Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Ada 4 Posisi, Simak Syaratnya

Kemudian suara pekikannya akan terdengar dari arah berlawanan dari sumber suara yang asli. Jika Puyang pekik Nyaring mengeluarkan teriakan (Pekikan) dari timur, maka suara akan terdengar di barat.

Legenda Puyang Pekik Nyaring di Bengkulu diperkuat dengan adanya nama Desa Pekik Nyaring di Kecamatan Pondok kelapa Bengkulu tengah Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Mau Menikah? Ini Yang Wajib Dipersiapkan, Bukan Tenda Apalagi Organ Tunggal

BACA JUGA:3 Manfaat Tahu Untuk Kesehatan, Efektif Mencegah Penyakit Mematikan Bagi Wanita

Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat Bengkulu, pada jaman dahulu hiduplah dua orang lelaki yang merupakan saudara kandung.

Kedua lelaki itu bernama Jaka Supetak dan Jaka Pekik.

Kedua saudara ini sangat suka berburu ilmu kesaktian, hingga mereka melang lang buana ke berbagai pelosok negeri untuk berguru.

BACA JUGA:3 Cara Mudah Membersihkan Panci Gosong dengan Soda dan Cuka

BACA JUGA:Mau Menikah dengan Janda? Perhatikan 4 Hal Ini, Jangan Menyesal Kemudian Hari

Hingga akirnya kedua saudara ini tumbuh menjadi manusia sakti amndraguna yang pilih tanding.

Dalam perjalanan pengembaraan tak jarang keduanya dihadang oleh para penyamun yang berniat jahat.

Namun kedua saudara ini berhasil mengalahkan setiap musuh musuhnya.

Karena ke saktiannya itu Jaka Pekik kemudian mendapatkan julukan Puyang pekik Nyaring.

Dari Bengkulu Jaka Supetak dan Jaka Pekik yang tak lain adalah Puyang pekik Nyaring mengembara ke Sumatera Selatan.

BACA JUGA:PPS Wajib Simak! Ini Kriteria Calon Anggota KPPS yang Jadi Prioritas Dipilih

BACA JUGA:Kuota BBM Bersubsidi Khusus Nelayan tahun 2024 Naik 2 Juta Kilo Liter, Ini Cara Mendapatkannya

Dalam pengembaraan itu, keduanya sempat menyelamatkan putri raja di Palembang dari sergapan siluman buaya di Sungai Musi.

Karena jasanya itu, Puyang pekik nyaring dan sudaranya mendapatkan hadiah dari raja dan diajak untuk menetap di kerajaan.

Namun kedua bersaudara itu menolak, karena mereka tetap ingin mengembara dan mencari ilmu kesaktian.

Dari palembang keduanya nyebrang ke tanah Jawa yakni ke Pasundan dan Cirebon.

BACA JUGA:Minum Air Putih Saat Perut Kosong Sangat Dianjurkan, Berikut Manfaatnya Bagi Kesehatan

BACA JUGA:2 Tempat Wisata Unik di Bengkulu, Rekomendasi Dikunjungi Saat Libur Nataru, Pemandangannya Indah dan Menarik

Cerita klasik Tanah Cirebon menyebutkan, pendekar Jaka Supetak dan Jaka Pekik ini, mempunyai Ilmu siluman buaya dan ajian genta buana.

Di Ceribon dua bersaudara ini kembali berguru pada Sultan Maulana Syarif Hidatullah alias Sunan Gunung Jati untuk menambah ilmu kesaktian.

Sumber: dikutip dari berbagai sumber