Parah, Dampak El Nino dan Kemarau di Indonesia, 24 Desa di Bengkulu Krisis Air Bersih

Parah, Dampak El Nino dan Kemarau di Indonesia, 24 Desa di Bengkulu Krisis Air Bersih

Suhu Semakin Panas! Ramalan BMKG Ini Mengerikan, Bersiaplah-istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Dampak fenomena El Nino dan kemarau yang melanda 19 daerah di Indonesia kian meluas.

Bengkulu salah satu daerah yang paling parah terdampak El Nino dan kemarau mulai krisis air bersih.

Di Kabupaten BENGKULU SELATAN contohnya, terdata 24 desa dan kelurahan yang masyarakatnya kesulitan mendapatkan air bersih.

BACA JUGA:Dampak El Nino di Indonesia Bisa Mengerikan, Bengkulu Krisis Air Bersih, Bappenas Khawatir Produksi Padi

BACA JUGA:Dikenal Penghasil Sawit dan Kopi, Bengkulu Masuk Daerah Termiskin, Berikut Lima Daerah Termiskin di Sumatera

Dampak lainnya, tanaman petani mulai banyak yang layu ditambah lagi sawah banyak yang kering dan tidak bisa ditanami padi.
 
Untuk mengurangi dampak kekeringan akibat fenomena El Nino dan kemarau di Bengkulu, Pemda Bengkulu Selatan sudah menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat.

BACA JUGA:Dampak El Nino 19 Daerah Di Indonesia Kemarau, Empat Di Sumatera, Bengkulu Terparah

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siaga El Nino, Pompa Air Mulai Disiapkan

Air diangkut dari PDAM Tirta Manna menggunakan mobil tanki PDAM dan BPBD Bengkulu Selatan.

Daerah yang kesulitan air bersih di kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu meliputi Desa Talang Padang, Desa Padang Serasan, Bandung Ayu, Tungkal I, Tungkal II, Air Kemang dan Kemang Manis dan Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya.

Lalu, Desa Tambangan, Padang Pandan, Padang Gilang, Jaranglah dan Kota Padang Kecamatan Manna.

BACA JUGA:Dampak El Nino, Puluhan Hektar Sawah di Bengkulu Selatan Kekeringan, Tim URC CintaBS Bergerak

BACA JUGA:Bukan Penurunan Produksi , Ini Ancaman Besar El Nino Terhadap Kelapa Sawit

Kemudian, Desa Padang Nibung Kecamatan Bunga Mas, Desa Padang Lebar, Kelurahan Masat dan Padang Jaau Desa Ganjuh Kecamatan Pino.

Desa Durian Sebatang, Nanti Agung dan Desa Rantau Sialang Kecamatan Kedurang. Terakhir di Desa Gelumbang, Padang Berangin dan Tebat Kubu Kecamatan Kota Manna.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Seluma Ingatkan Masyarakat Bahaya Cuaca Panas akibat El Nino

BACA JUGA:El Nino Mengancam Indonesia! Pemerintah Imbau 32 Provinsi Ini Waspadai Krisis Pangan

Dari 19 daerah yang mengalami kemarau di Indonesia, empat diantaranya berada di pulau Sumatera.

Salah satu yang terdampak paling parah adalah Bengkulu. Bahkan masyarakat beberapa daerah di Provinsi Bengkulu sudah memanfaatkan sungai sebagai sumber air bersih.

Dampak kemarau di Bengkulu ini juga menyebabkan tanaman petani layu dan lahan sawah kekeringan.

BACA JUGA:Kemarau, Warga Kesulitan Air Bersih, Ini Daftar Daerah Di Bengkulu Selatan yang Krisis Air Bersih

BACA JUGA:Warga Bengkulu Harus Bersabar, Musim Kemarau masih Panjang, BMKG Prediksi Puncak Kemarau Pada Juli

Badan Meteorologi Klimatologi dan Giofisika (BMKG) memprediksi puncak El Nino, yang mengindikasikan tingkat anomali suhu tertinggi di Pasifik, akan terjadi pada bulan November-Desember.

El Nino secara umum akan menyebabkan iklim kering di Indonesia, terutama dari bulan Juni hingga Oktober.

Oleh karena itu, dampak El Nino akan lebih signifikan selama periode tersebut karena bertepatan dengan musim kemarau di Indonesia.

BACA JUGA:WASPADA!!! BMKG Prediksi Musim Kemarau 2023 Lebih Kering 3 Tahun Terakhir

BACA JUGA:Gawat, BMKG Deteksi 13 Titik Panas Level Tinggi di Bengkulu, Rawan Karhutla dan Kekeringan

Fenomena El Nino umumnya menyebabkan curah hujan di bawah rata-rata, terutama pada periode Juni-Juli-Agustus (JJA) dan September-Oktober-November (SON).

Berdasarkan catatan sejarah, El Nino yang terjadi setelah pertengahan tahun umumnya berlangsung selama 5-7 bulan.

BMKG memprediksi bahwa El Nino dapat berlangsung hingga periode Maret-April 2024.

BACA JUGA:BMKG: Warga Bengkulu Diminta Waspadai Angin Kencang dan Hujan

Sumber: dikutip dari keterangan bmkg